Berita

Kamala Harris/Net

Dunia

PEMILU AMERIKA SERIKAT

Didukung Kaum Perempuan dan Hispanik, Harris Ungguli Trump Empat Persen

JUMAT, 30 AGUSTUS 2024 | 11:25 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Hasil survei terbaru yang dirilis Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa Kamala Harris masih unggul dibanding lawannya yang kontroversial, Donald Trump.

Jajak pendapat yang dilakukan dalam delapan hari terakhir dengan margin kesalahan 2 poin persentase menyebut Harris unggul 45 persen suara, sementara Trump hanya 41 persen.

Keunggulan 4 persen itu menunjukkan bahwa pencalonan Harris telah memicu antusiasme baru di antara para pemilih dan mengguncang persaingan menjelang pemilihan umum pada tanggal 5 November.

Lebih lanjut, hasil survei Reuters/Ipsos yang dilihat pada Jumat (30/8) mengungkap alasan suara Harris menggembung karena adanya peningkatan dukungan di kalangan perempuan dan Hispanik atau warga Amerika Spanyol.

"Harris mengungguli Trump dengan perolehan suara 49 persen berbanding 36 persen atau 13 poin persentase di antara pemilih perempuan dan pemilih Hispanik," ungkap laporan tersebut.

Dalam empat jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan pada bulan Juli, Harris unggul 9 poin di kalangan perempuan dan 6 poin di kalangan Hispanik.

Trump unggul di antara pemilih kulit putih dan pria, keduanya dengan margin yang sama seperti pada bulan Juli, meskipun keunggulannya di antara pemilih tanpa gelar sarjana menyempit menjadi 7 poin dalam survei terbaru, turun dari 14 poin pada bulan Juli.

Temuan tersebut menggambarkan bagaimana pemilihan presiden AS telah terguncang selama musim panas. Joe Biden menghentikan kampanyenya pada 21 Juli setelah penampilan debat yang buruk melawan Trump memicu seruan luas dari sesama Demokrat untuk menghentikan upaya pemilihannya kembali.

Sementara survei nasional termasuk Reuters/Ipsos memberikan sinyal penting tentang pandangan pemilih, hasil Electoral College negara bagian demi negara bagian menentukan pemenangnya, dengan beberapa negara bagian medan pertempuran kemungkinan akan menjadi penentu.

Di tujuh negara bagian tempat pemilihan 2020 paling ketat yakni Wisconsin, Pennsylvania, Georgia, Arizona, North Carolina, Michigan, dan Nevada, Trump memiliki keunggulan 45 persen hingga 43 persen atas Harris di antara pemilih terdaftar dalam jajak pendapat.

Jajak pendapat terpisah Bloomberg News/Morning Consult yang dipublikasikan pada Kamis sore (29/8) menunjukkan bahwa Harris unggul atau seri dengan Trump di masing-masing negara bagian tersebut.

Jajak pendapat tersebut menunjukkan Harris mengungguli Trump dengan 2 poin persentase di antara pemilih terdaftar di tujuh negara bagian dan unggul 1 poin hasil seri secara statistik di antara calon pemilih. Margin kesalahannya adalah 1 poin persentase di tujuh negara bagian.

"Jelas bahwa mencalonkan diri melawan Harris lebih menantang bagi Trump mengingat pergeseran angka-angka ini, tetapi itu tentu saja bukan hal yang mustahil," kata Matt Wolking, seorang ahli strategi kampanye Republik yang menangani kampanye Trump tahun 2020, menanggapi hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos.

Ia meminta Trump tetap fokus sebisa mungkin dalam kampanyenya agar ia tidak menakut-nakuti para pemilih yang condong ke arahnya.

Kandidat independen Robert F. Kennedy Jr., yang keluar dari pencalonan pada 23 Agustus lalu saat jajak pendapat masih dilakukan, mendapat dukungan dari 6 persen pemilih dalam survei tersebut.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya