Ketua Umum Pemuda Indonesia Tanah Air (PITA), Ervan Purwanto/Ist
Pilkada Jakarta 2024 akan diikuti tiga pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur yakni, Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.
Ketua Umum Pemuda Indonesia Tanah Air (PITA), Ervan Purwanto berharap paslon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029 memberikan perhatian besar untuk Betawi.
"Meski semua paslon ini tidak ada yang asli Betawi, saya rasa sudah sepatutnya saat mereka yang menjadi pemimpin di Jakarta memberi perhatian besar kepada semua warga Jakarta, khususnya Betawi sebagai penduduk asli," kata Ervan dalam keterangannya, Jumat (30/8).
Ervan menjelaskan, pembangunan di Jakarta jangan hanya berfokus pada optimalisasi pembangunan fisik. Tapi, pembangunan non-fisik juga harus dimaksimalkan.
"Kearifan lokal, seni budaya Betawi juga harus menjadi fokus perhatian. Bahkan, saya ingin terkait ke-Betawi-an ini masuk dalam visi misi paslon Gubernur dan Wakil Gubernur agar kita tahu sejauh mana kepedulian mereka terhadap Betawi," kata Ervan.
Menurutnya, dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini diperlukan upaya konkret agar budaya Betawi dan masyarakatnya tidak terpinggirkan.
"Jakarta akan menjadi kita global, sebagai langkah awal kita sangat perlu melindungi seni budaya Betawi sebelum nantinya dapat melestarikan, memajukan, dan mengembangkan kearifan lokal yang ada," kata Ervan.
Tidak kalah penting, Ervan menegaskan, Jakarta harus menjadi kota yang religius, humanis, dan berkarakter.
"Hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan pembangunan di sektor UMKM harus diperkuat. Jakarta harus menjadi kota global yang maju dan bermartabat," kata Ervan.
Ia menambahkan, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029 juga harus memberikan perhatian besar dan mengakomodir peran pemuda di Jakarta.
"Ruang kreatif dan berekspresi bagi generasi muda yang bisa dimanfaatkan secara gratis juga harus diperbanyak. Hal ini penting sebagai upaya mempersiapkan Generasi Indonesia Emas di tahun 2045," demikian Ervan.