Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kadin Indonesia dan Dewan Pengarah IID, Bambang Brodjonegoro/Ist
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL) akan menyelenggarakan Impact Investment Day (IID) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 7-8 September 2024.
IID dibentuk sebagai wadah untuk menghubungkan penggerak dampak (impact drivers), seperti perusahaan sosial, organisasi komunitas, dan LSM, dengan pendukung dampak (impact enablers), termasuk investor, donor, dan
Melalui IID, Kadin Indonesia dan YBLL akan menunjukkan mengenai sejumlah inisiatif dan kolaborasi aksi restorasi dan keberlanjutan, khususnya di daerah-daerah terluar dan terdepan, dengan penekanan khusus pada potensi yang belum dimanfaatkan di Indonesia Timur.
“Melalui Impact Investment Day, kami mengajak dunia usaha untuk melihat lebih dari sekedar aspek kepatuhan, dan merangkul penerapan prinsip ESG sebagai katalis inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan," kata Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Kadin Indonesia dan Dewan Pengarah IID, Bambang Brodjonegoro melalui siaran persnya, Kamis (29/8).
Adapun pelaksanaan IID dilakukan dalam rangka memperkuat inisiatif restorasi ekosistem dan keberlanjutan dengan menghubungkan para inisiator maupun pendukung inisiatif.
Sebagai informasi, IID dirancang sebagai wadah untuk menghubungkan penggerak dampak (impact drivers), seperti perusahaan sosial, organisasi komunitas, dan LSM, dengan pendukung dampak (impact enablers), termasuk investor, donor, dan organisasi filantropi.
Sementara itu, Chairperson YBLL, Monica Tanuhandaru menambahkan, Labuan Bajo dipilih lantaran Nusa Tenggara Timur saat ini masih masuk ke dalam daftar wilayah yang minim mendapat perhatian.
Melalui semangat pemerataan pembangunan hingga ke wilayah timur Indonesia, NTT dipilih menjadi lokasi IID guna mengentaskan sejumlah permasalahan yang ada di wilayah timur Indonesia tersebut.
"Kenapa pilih Labuan Bajo, karena itu pintu masuk NTT. Di sana ada proyek strategis nasional (PSN) kawasan wisata premium, itu bagian dari upaya kita memperhatikan Indonesia Timur. NTT itu provinsi yang salah satu tinggi stunting," kata Monica.
IID nantinya akan berisi serangkaian acara yang memungkinkan peserta berkesempatan menyaksikan presentasi proyek inovatif dan berbagi wawasan dengan para ahli di bidang restorasi dan keberlanjutan.
Adapun, IID bakal menghadirkan langsung 12 perusahaan besar yang akan spoke speaker. Di antaranya, Royal Golden Eagle milik Sukantor Tanoto hingga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.