Berita

CDC Afrika/Xinhua

Dunia

CDC Afrika Kembangkan Respons Kontinental Atasi Wabah Mpox

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 13:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pusat Pengendalian Penyakit Afrika (CDC) sedang mengembangkan Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Strategis Kontinental sebagai salah satu strategi yang diterapkan untuk mengatasi wabah cacar monyet (Mpox) di kawasan tersebut.

Direktur Jenderal CDC Afrika, Jean Kaseya menjelaskan bahwa rencana tersebut memiliki dua komponen utama, yakni tanggapan dari negara-negara Afrika yang terkena wabah penyakit mpox, dan yang kedua adalah respons dari mitra yang menyediakan dukungan teknis.

"Ini bukan hanya tentang CDC Afrika. Mpox bukanlah penyakit Afrika. Ini salah. Ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang mempengaruhi negara-negara di seluruh dunia," tegasnya, seperti dimuat Premium Times Nigeria pada Rabu (28/8).


Menurut Kaseya, rencana kontinental juga akan menyediakan jalan bagi badan publik untuk meninjau kualitas rencana respons yang dikembangkan oleh masing-masing negara dan mendukung pengembangan rencana yang lebih baik.

"Ini akan membantu kami mengidentifikasi kebutuhan masing-masing negara dan kualitas rencana yang dikembangkan oleh masing-masing negara," ujarnya.

Dikatakan Kaseya, beberapa mitra yang akan bergabung dalam respons kontinental adalah Medecins Sans Frontieres (MSF), Program Pangan Dunia (WFP), dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Hingga kini, CDC Afrika telah mengamankan 215.000 dosis vaksin IMVANEX dari Bavarian Nordic.

Kaseya berharap tambahan 100.000 dosis vaksin dari Prancis segera tiba.

"Ini berarti kita telah beralih dari 215.000 dosis menjadi 315.000 dosis," ujarnya.

Kemudian CDC Afrika juga disebut memiliki 55.000 dosis yang berasal dari AS dan 15.000 dosis dari GAVI.

Diungkap Kaseya, CDC Afrika juga berencana menggunakan dana hibah sebesar 10,4 juta dolar AS yang diberikan oleh Komite Uni Afrika untuk mendistribusikan dan mengelola vaksin Mpox di seluruh benua.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya