Berita

Bendera Kanada/Ist

Otomotif

Kanada Pasang Tarif Impor 100 Persen untuk Kendaraan Listrik China, Berlaku 1 Oktober

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 11:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kanada akan mengenakan tarif impor 100 persen pada kendaraan listrik buatan China. 

Langkah ini mengikuti jejak AS dan Uni Eropa (UE) dalam mengenakan pajak atas kekhawatiran terkait subsidi yang tidak adil.

Sebelumnya, Kanada mengenakan tarif 6,1 persen pada kendaraan listrik yang diproduksi di China dan diimpor ke Kanada. Tarif 100 persen akan mulai berlaku mulai 1 Oktober.

Tidak hanya menyasar kendaraan listrik China, Kanada juga akan mengenakan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium buatan China yang berlaku mulai 15 Oktober. 

Sejauh ini, China adalah negara ketiga terbesar untuk impor baja ke Kanada. 

Departemen Keuangan Kanada mengeluhkan tentang "persaingan yang tidak adil" di mana industri kendaraan listrik, baja, dan aluminium Kanada dikalahkan oleh praktik perdagangan China.

Keluhan tersebut  juga dilontarkan AS dan UE dengan menyebut China keterlaluan. 

Pengenaan tarif impor 100 persen dipandang sebagai langkah untuk menyeimbangkan pasar dan lapangan pekerjaan bagi pekerja Kanada. Dengan aturan tersebut, diharapkan produsen kendaraan listrik, baja, dan aluminium Kanada bisa menjadi tuan rumah di dalam negerinya sendiri dan bisa lebih bersaing dalam pasar global. 

Pemerintah Kanada akan terus meninjau aturan bar tersebut setidaknya tahun sejak tanggal berlaku dan dapat diperpanjang atau dilengkapi dengan langkah-langkah tambahan.

Pada Mei tahun ini,  AS mengumumkan tarif 100 persen untuk kendaraan listrik China, kemudian menyusul UE melakukan hal yang sama.

Populer

Bahlil Ketum Golkar Kalah Trending Azizah Andre Rosiade Selingkuh

Rabu, 21 Agustus 2024 | 00:00

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Massa Geruduk Rumah Ketua BPIP Imbas Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:20

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Polemik Lepas Hijab, PGI Nusantara Bakal Geruduk BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 22:13

Senior Golkar Mulai Kecewa pada Kepengurusan Bahlil

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:02

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

UPDATE

DPR Minta Pemerintah Lebih Gencar Edukasi Konsumsi Ikan

Jumat, 30 Agustus 2024 | 01:48

Diusung PKS, Yasyir Ridho: Saya Masih Golkar, Kalau Menang Didukung Kembalinya Itu!

Jumat, 30 Agustus 2024 | 01:25

Telkom Komitmen Jalankan Bisnis Berkelanjutan Lewat EXIST

Jumat, 30 Agustus 2024 | 01:20

Diawasi Bawaslu RI

Jumat, 30 Agustus 2024 | 01:10

Diarak Konvoi Motor, Bursah-Widya Daftar Pilbup Lahat 2024

Jumat, 30 Agustus 2024 | 00:59

Ekonomi Biru Kunci Sukses Keberlanjutan dan Kesejahteraan

Jumat, 30 Agustus 2024 | 00:45

Partai Negoro Endus Permainan Jokowi-Mega dalam Kebohongan

Jumat, 30 Agustus 2024 | 00:20

KBRI Mesir Bahas Promosi Produk Indonesia Bersama Kadin Fayoum

Jumat, 30 Agustus 2024 | 00:05

Mantan Kakanwil Bea Cukai Riau Siap Jalani Persidangan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 23:41

Pakar Apresiasi Langkah Bahlil Batasi BBM Subsidi

Kamis, 29 Agustus 2024 | 23:11

Selengkapnya