Berita

Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan pastor Apollo Quiboloy/Rappler

Dunia

Presiden Filipina Turun Tangan Selesaikan Kasus Pastor Selebritis Kriminal

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 10:43 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kasus kriminal yang menjerat pastor terkenal Filipina Apollo Quiboloy akan diawasi langsung oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Meskipun Quiboloy adalah kawan lamanya, Presiden Marcos tetap bertindak tegas dengan mengerahkan 2.000 personel polisi untuk menangkapnya karena dugaan pelecehan seksual pada anak dan perdagangan manusia.

Polisi yakin Quiboloy saat ini tengah bersembunyi di bunker di kompleks luas milik gerejanya, Kerajaan Yesus Kristus (KOJC), di kota selatan Filipina dan akan melakukan penggerebekan. 


"Mengingat kompleks ini seluas 30 hektar (74 acre), Anda benar-benar membutuhkan banyak orang, bukan hanya selusin polisi," ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (28/8).

Para pengikut Quiboloy memblokir gerbang kompleks tersebut untuk mencegah ratusan polisi yang membawa perisai melaksanakan perintah pengadilan untuk menangkap pastor selebritis tersebut. 

"Polisi telah mengubah kompleks Kerajaan Yesus Kristus menjadi garnisun,” kata pengacara Quiboloy, Israelto Torreon, kepada saluran berita ANC

Quiboloy juga termasuk dalam daftar paling dicari oleh Biro Investigasi Federal (FBI) AS, diikuti oleh jutaan orang di Filipina, di mana para pemimpin gereja mempunyai pengaruh besar dalam politik.

Sara Duterte, yang baru-baru ini keluar dari kabinet Marcos mengecam keputusan pengepungan gereja Quiboloy dan menuduh polisi melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan penyalahgunaan kekuasaan. 

"Tindakan ini bukan hanya merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hak-hak yang dilindungi konstitusi tetapi juga merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan yang kami," tegasnya.

Dia mengaku menyesal telah membujuk anggota gereja Quiboloy untuk memilih Marcos dua tahun lalu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya