Berita

Wabah monkeypox meningkat di negara-negara ASEAN/Net

Politik

Pemerintah Jangan Remehkan Wabah Cacar Monyet

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 08:53 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah diminta memberikan perhatian serius terkait kasus cacar monyet atau monkeypox yang meningkat di negara-negara ASEAN, agar tidak menyebar luas di Indonesia.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Aher Prasetiyani mengatakan, pemerintah harus responsif terhadap kasus monkeypox yang kini sudah terdeteksi di Indonesia.

"Langkah cepat dan responsif harus segera diambil untuk menghindari risiko yang lebih buruk," kata Netty kepada wartawan, Rabu (28/8).


Legislator dari Fraksi PKS ini mendorong pemerintah untuk mengikuti protokol Badan Kesehatan Dunia atau WHO dalam menangani monkeypox.

"Misalnya kita terapkan skrining monkeypox di pintu-pintu masuk dari negara-negara terdampak, khususnya  tetangga kita seperti Thailand dan Filipina yang sudah mengonfirmasi kasus baru," kata Netty.

Selain itu, promosi penanganan atau kampanye virus cacar monyet harus dilakukan secara masif di fasilitas-fasilitas publik.

"Langkah ini perlu diambil agar masyarakat kita punya pengetahuan terkait Monkeypox, baik gejala, cara penanganan, mau pun pesebarannya di dunia, ASEAN dan Indonesia sendiri," kata Netty.

Menurutnya, pesan akan pentingnya menjaga protokol kesehatan harus sampai ke daerah-daerah.

"Bukan kita ingin menakut-nakuti masyarakat, tapi mencegah lebih baik dari pada mengobati. Terlebih varian clade 1B yang berkembang di Afrika lebih berbahaya dari clade II," demikian Netty.

Saat ini cacar monyet menjadi perhatian publik seiring penetapan status kegawatdaruratan global akibat wabah infeksi virus penyakit ini untuk kedua kalinya oleh WHO. 

Di Indonesia terdapat 88 kasus kumulatif sejak ditemukan pada tahun 2022. Sementara itu sepanjang tahun 2024, sudah terdapat 14 kasus monkeypox di Indonesia.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya