Berita

Pesawat tempur mata-mata China Y-9/AFP

Dunia

Jepang Kerahkan Jet Tempur, Respons Pelanggaran Udara Tiongkok

SELASA, 27 AGUSTUS 2024 | 09:30 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebuah pesawat militer Tiongkok dilaporkan telah melanggar wilayah udara Jepang di lepas Kepulauan Danjo di Prefektur Nagasaki pada Senin waktu setempat (26/8).

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa pesawat yang memasuki wilayah udara Jepang adalah pesawat tempur mata-mata Tiongkok bernama Y-9.

"Pesawat pengumpul intelijen Y-9 memasuki wilayah udara Jepang pada pukul 11.29 pagi selama sekitar dua menit," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat NHK.


Dikatakan bahwa Pasukan Bela Diri Jepang merespon pelanggaran Tiongkok dengan mengerahkan jet tempur untuk memberikan peringatan kepada Y-9.

"Jepang  mengambil langkah-langkah seperti mengeluarkan peringatan kepada pesawat tersebut. tidak ada senjata, seperti pistol suar, yang digunakan sebagai peringatan," tegasnya.

Menurut Kemenhan, ini adalah pertama kalinya pesawat militer Tiongkok melanggar wilayah udara Jepang. Pemerintah telah mengajukan protes keras terhadap Beijing melalui saluran diplomatik.

Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan Wakil Menteri Luar Negeri Masataka Okano telah memanggil seorang pejabat senior di kedutaan besar Tiongkok di Tokyo untuk mengajukan protes terhadap serangan itu dan untuk menuntut dengan tegas pencegahan pelanggaran tersebut.

Jepang, yang khawatir dengan aktivitas regional Tiongkok, membentengi pulau-pulau di barat daya dengan pasukan militer dan menaikkan anggaran pertahanan.

Tokyo juga menyediakan dana dan peralatan seperti kapal patroli ke negara-negara di seluruh kawasan dan menyetujui kesepakatan dengan Filipina pada bulan Juli yang memungkinkan pengerahan pasukan di wilayah masing-masing.

Jepang dan Korea Selatan juga telah bergerak untuk mengubur perseteruan historis dan bekerjasama dalam latihan militer.

Kapal-kapal Jepang dan Tiongkok terlibat dalam insiden menegangkan di wilayah yang disengketakan, khususnya Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur, yang dikenal oleh Beijing sebagai Diaoyu.

Rangkaian pulau terpencil tersebut telah memicu ketegangan diplomatik dan menjadi ajang konfrontasi antara kapal penjaga pantai Jepang dan kapal penangkap ikan Tiongkok.

Tokyo telah melaporkan keberadaan kapal penjaga pantai Tiongkok, sebuah kapal angkatan laut, dan bahkan sebuah kapal selam bertenaga nuklir di wilayah tersebut.

Kepulauan Danjo adalah sekelompok pulau kecil yang terletak di Laut Cina Timur, di lepas pantai wilayah Nagasaki selatan Jepang.

Beijing mengklaim Laut Cina Selatan, hampir seluruhnya meskipun ada putusan pengadilan internasional yang menyatakan bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya