Berita

Airin Rachmi Diany di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat (Foto: RMOL)

Bisnis

Airin Bisa Patahkan KIM Plus, IHSG Tembus Rekor 7.600

SENIN, 26 AGUSTUS 2024 | 19:46 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Panasnya suhu politik kembali mendominasi wajah pemberitaan media nasional. Usai aksi mahasiswa berhasil mengacak-acak rencana dominasi koalisi KIM plus dalam pilkada, kini situasi kembali menghangat dari provinsi Banten. Koalisi KIM plus yang disokong penuh jajaran pengurus baru Partai Golkar, harus menghadapi tantangan rumit dan serius dari langkah Airin Rachmi Diany yang maju pemilihan gubernur melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Airin yang memiliki tingkat keterpilihan sangat tinggi dan merupakan kader penting Golkar akan menjadi pertaruhan sangat fatal dan berpotensi mematahkan koalisi KIM plus di provinsi jawara. Sementara di sisi lain, Golkar juga sedang berisiko menghadapi gugatan atas gelaran munas yang mengukuhkan kepengurusan di bawah komando Menteri Bahlil. Situasi ini tentu akan menjadi tantangan serius bagi koalisi KIM plus yang baru saja terpukul oleh demo mahasiswa.

Namun situasi panas perpolitikan tersebut terlihat tidak menghadirkan kerentanan bagi bursa saham Indonesia dalam membuka sesi perdagangan pekan ini. Sementara sesi perdagangan saham di Asia masih mixed akibat sentimen pecahnya perang Israel-Hisbullah, pelaku pasar di Jakarta terlihat masih kebal dari keraguan di Asia dan lebih cenderung mengikuti sentimen hijau dari indeks Wall Street penutupan pekan lalu.


Pernyataan pimpinan The Fed, Jerome Powell yang nyaris memastikan langkah penurunan suku bunga pada September mendatang menjadi alasan bagi investor untuk melanjutkan sikap optimis. Aksi borong sejumlah besar saham kemudian berhasil mengangkat indeks Wall Street dan kemudian sentimen serupa mencoba menjalar hingga sesi perdagangan di Asia, Senin pagi, 26 Agustus 2024.

Pantauan terkini memperlihatkan, indeks di bursa saham utama Asia yang mixed di tengah minimnya sentimen rilis data perekonomian terkini. Indeks Nikkei (Jepang) merosot 0,88 persen di 38.025,4, Indeks KOSPI (Korea Selatan) turun 0,24 persen di 2.695,33, dan indeks ASX200 (Australia) naik signifikan 0,7 persen di 8.079,7.

Sementara pada bursa saham Indonesia, optimisme pelaku pasar di Jakarta terlihat masih bertahan solid dalam sesi perdagangan awal pekan ini, Senin 26 Agustus 2024. Hingga sesi perdagangan pagi ditutup, aksi akumulasi terlihat masih bertahan hingga menghijaukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG melonjak 0,42 persen untuk menutup sesi pagi di 7.575,8 setelah mampu bergerak konsisten di zona penguatan di sepanjang sesi perdagangan pagi Ini. IHSG bahkan sempat menginjak rekor tertingginya sepanjang sejarah di 7.608,99 di awal sesi perdagangan pagi. 

Memanasnya tensi politik dari langkah Airin terlihat masih tertepis oleh optimisme di pasar global yang didalangi pernyataan meyakinkan dari Jerome Powell.

Pola tak berbeda juga menjalar pada Rupiah, di mana nilai tukar mata uang utama dunia melonjak sangat tajam dalam menutup pekan lalu. Mata uang Euro dan Poundsterling bahkan dengan mudah menembus level psikologis barunya masing-masing dan terlihat masih bertahan hingga sesi perdagangan siang ini di Asia. Investor percaya diri melepas Dolar AS setelah pernyataan Powell dinilai memastikan terjadinya penurunan suku bunga dalam beberapa hari ke depan.

Rupiah yang telah berhasil menguat tajam dalam sesi perdagangan akhir pekan lalu, akhirnya mampu melanjutkan gerak penguatan. Pantauan memperlihatkan, Rupiah yang kini diperdagangkan di kisaran Rp 15.420 per Dolar AS atau meloncat 0,41 persen. Posisi Rupiah, bahkan kini semakin dekat dengan level psikologis pentingnya di kisaran Rp15.000 per Dollar AS. Catatan juga memperlihatkan Rupiah yang sempat menginjak posisi terkuatnya pagi Ini di kisaran Rp15.289 per Dolar AS di pertengahan sesi perdagangan pagi.

Tren penguatan Rupiah, dengan demikian semakin kukuh dan solid akibat lonjakan di awal pekan ini. Konsekuensi teknikal nya, peluang sangat besar bagi Rupiah untuk menembus level psikologis nya di Rp15.000. Hal Ini terlebih, pada pekan depan Rupiah akan mendapatkan suntikan sentimen domestik penting dari rilis data inflasi bulanan yang kemudian disusul realisasi penurunan suku bunga oleh The Fed.

Sementara laporan terkini dari sesi perdagangan di Asia juga memperlihatkan, gerak nilai tukar mata uang Asia yang bervariasi dan cenderung  terjebak dalam rentang terbatas. Gerak Rupiah terlihat menonjol karena mengalami penguatan paling tajam hingga Senin siang.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya