Berita

Bantuan yang dikirim UEA ke Ukraina/Kedubes UEA di Jakarta

Dunia

UEA Sukses Lakukan Tujuh Mediasi, Total Tawanan Rusia-Ukraina Bebas Capai 1788

SENIN, 26 AGUSTUS 2024 | 12:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Komitmen Uni Emirat Arab (UEA) untuk menangani konflik Rusia-Ukraina dibuktikan dengan keberhasilannya meloloskan pertukaran tawanan dengan kesepakatan terbaru mencapai 230 orang.

Kementerian Luar Negeri UEA menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Federasi Rusia dan Republik Ukraina atas kerja sama mereka dengan upaya mediasi yang dilakukan kurang dari sebulan setelah proses pertukaran sebelumnya.

"Upaya ini mencerminkan komitmen UEA untuk menjadi mediator andal yang mendukung diplomasi untuk menyelesaikan krisis antara kedua negara," ungkap Kemlu UEA dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari WAM pada Senin (26/8).

Kementerian menekankan bahwa keberhasilan mediasi baru, yang ketujuh sejak awal tahun ini, adalah hasil dari UEA yang memanfaatkan hubungan dan kemitraannya yang kuat dengan kedua belah pihak.

"UEA akan melanjutkan semua upaya dan inisiatif yang bertujuan untuk menemukan solusi damai bagi konflik tersebut, dengan menekankan pentingnya dialog dan de-eskalasi sebagai satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik dan mengurangi dampak kemanusiaannya," tambahnya.

Berdasarkan data yang dirilis Kedutaan Besar UEA di Jakarta, Emirat berhasil memediasi pemulangan tawanan sebanyak tujuh kali dan kini totalnya mencapai 1788 orang.

UEA juga menggelontorkan 105 juta dolar AS untuk mendukung program bantuan kemanusiaan dari Ukraina dan mengirim 14 pesawat serta dua kapal laut dari Rumania yang mengangkut bantuan kemanusiaan.

Total jumlah bantuan medis, gizi dan perlengkapan UEA ke Ukraina mencapai 1015 ton. Ini termasuk 125 ton bantuan pangan dan medis dari International Humanitarian City yang ada di Dubai.

"UEA mengirimkan 50 mobil ambulans dengan perlengkapan penuh untuk mendukung kegiatan medis di Ukraina," ungkap laporan tersebut.

Selain itu, UEA juga mengirimkan 4520 generator listrik ke Ukraina untuk membantu warganya menghadapi musim dingin ekstrim dan mengatasi kendala kekurangan listrik.

Bantuan pendidikan ke Ukraina dalam bentuk 7500 laptop dan 10 ribu tas sekolah dan bantuan untuk pengungsi Ukraina yang ada di Moldova, Polandia dan Bulgaria.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Herman Deru Senang Narasumber Retret Prabowo hingga Mantan Presiden

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:40

Pramono-Rano Perintahkan JIS Jadi Kandang Persija

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:18

Perluasan Transjakarta Jabodetabekjur Pangkas Macet

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:29

Menjelang Ramadan, Harga Cabai di Bandar Lampung Makin Pedas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:15

Legislator Kebon Sirih Kawal 12 Program Prioritas Pramono-Rano

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:04

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Rano Karno Blusukan ke Rusunawa

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:14

Retret Kepala Daerah Punya Legal Basis Kokoh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:07

Nekat Study Tour, Kepsek di Jabar Langsung Dinonaktifkan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:43

Halal Kulture Distrik Jakarta Suguhkan Energi Baru Muslim Muda

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:28

Selengkapnya