Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Spanyol Dilanda Kekeringan Ekstrem, Warga Antre Air Bersih

SABTU, 24 AGUSTUS 2024 | 21:01 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kekeringan ekstrem di Costa Blanca, Spanyol, telah membuat air keran di beberapa kota tidak lagi aman untuk diminum.

Seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/8) turunnya permukaan air di beberapa wilayah Spanyol telah meningkatkan salinitas, hingga memaksa pihak berwenang melarang penggunaan air keran untuk minum dan memasak.

Untuk itu, pemerintah setempat mendistribusikan air kemasan secara gratis kepada warga sebagai bentuk penanggulangan sementara dari bencana kekeringan ini.

Namun akibatnya, wisatawan dan penduduk setempat kini harus mengantre di titik-titik distribusi untuk mendapatkan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Krisis ini diperburuk oleh pembangunan yang berlebihan, perubahan iklim, dan pariwisata massal selama musim panas, saat populasi di destinasi Mediterania yang populer ini meningkat tajam.

Aktivis lingkungan pun menyoroti lonjakan konsumsi air minum yang terjadi di wilayah Marina Alta, utara Alicante.

"Konsumsi air melonjak drastis dari 2,3 miliar liter pada Januari menjadi 19,67 miliar liter pada Juli," kata aktivis lingkungan seperti dimuat Reuters Sabtu (24/8).

Berdasarkan data dari Badan Statistik Nasional Spanyol, di wilayah tersebut terdapat hampir 38.000 kolam renang, dengan rasio satu kolam untuk setiap lima penduduk. Secara nasional, rata-rata satu kolam renang dimiliki oleh setiap 35 orang.

Imbas dari kondisi ini, dewan kota kini telah memberlakukan pembatasan, termasuk melarang pengisian kolam renang, penyiraman kebun, dan pencucian mobil di siang hari.

Selain itu, menurut laporan asosiasi petani Spanyol (Asaja) pada Juli lalu, kekeringan ini telah menyebabkan kerugian lebih dari 65 juta euro, atau sekitar Rp1,1 triliun, pada sektor pertanian di wilayah tersebut.

Populer

Bahlil Ketum Golkar Kalah Trending Azizah Andre Rosiade Selingkuh

Rabu, 21 Agustus 2024 | 00:00

Polemik Lepas Hijab, PGI Nusantara Bakal Geruduk BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 22:13

Massa Geruduk Rumah Ketua BPIP Imbas Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:20

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Bawaslu Buka Pendaftaran 1.984 Formasi CPNS

Jumat, 16 Agustus 2024 | 08:44

UPDATE

KPK Perlu Dalami Sumber Dana Jet Pribadi Kaesang Pangarep

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 16:01

Legislator Muda PKB Yakin Dukung Cak Imin Lanjut jadi Ketua Umum

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:48

Teror Mencekam "Blink Twice", Formula Pintar Olahan Sutradara Zoe Kravitz

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:40

Jokowi Hadiri Munas Golkar dan HUT PAN, Absen di Muktamar PKB

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:37

Woman Empower Women Award 2024, Penghargaan untuk Perempuan Berdaya

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:11

BNI Kantongi Laba Rp10,7 T di Semester I 2024

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 14:49

Satgas UU Cipta Kerja Perkuat Sektor Kelautan dan Perikanan

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 14:47

Gugatan Kader Golkar Bisa Tumbangkan Ketum "Titipan”

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 14:25

Thailand Deteksi Virus Cacar Monyet Jenis Mematikan, Pintu Masuk Internasional Diperketat

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 14:20

Mantan Ketua MK: PKPU Tak Perlu Tunggu Arahan DPR

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 14:12

Selengkapnya