Berita

Bank Sentral Jepang/Global Capital

Bisnis

Bank Sentral Jepang Berencana Kerek Suku Bunga Lagi Jika Ekonomi Stabil

JUMAT, 23 AGUSTUS 2024 | 13:32 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank of Japan (BOJ) membuka peluang untuk menaikkan suku bunga jika inflasi dan data ekonomi terus berkembang sesuai dengan perkiraan. 

Hal ini disampaikan Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, yang menegaskan bahwa bank sentral akan secara bertahap melepas kebijakan moneter ultra-longgar yang telah diterapkan selama bertahun-tahun.

"Kami akan terus menyesuaikan tingkat pelonggaran jika kami dapat memastikan bahwa ekonomi dan harga-harga tetap sesuai dengan perkiraan," kata Ueda dalam sebuah sesi tanya jawab di parlemen, Jumat (23/8).


Seperti dikutip Reuters, Ueda juga mengomentari penurunan pasar yang terjadi di awal bulan ini akibat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS. Namun, ia menambahkan bahwa kekhawatiran tersebut kini telah berkurang.

Meski demikian, Ueda menegaskan bahwa BOJ tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga berikutnya. Ia menekankan pentingnya mengawasi dampak ketidakstabilan pasar keuangan terhadap prospek inflasi.

Pernyataan ini mencerminkan sikap hati-hati BOJ yang menunjukkan bahwa meskipun kenaikan suku bunga pada 31 Juli lalu sempat memicu gejolak pasar, bank sentral tidak akan terhalang untuk mempertimbangkan kenaikan lebih lanjut di masa mendatang. Namun, langkah tersebut diperkirakan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Sementara itu setelah pernyataan Ueda, Yen Jepang terus menguat terhadap Dolar AS menyentuh level 145,60 pada pukul 10.45 pagi waktu Tokyo. 

"Kami akan terus memantau pasar keuangan dengan sangat serius untuk saat ini," tambahnya.

Meskipun banyak ekonom memperkirakan BOJ akan mempertahankan kebijakan moneter saat pertemuan dewan gubernur di bulan September, survei yang dilakukan awal bulan ini menunjukkan bahwa bank tersebut mungkin akan menaikkan suku bunga lagi pada Desember.

BOJ sebelumnya mendapat kritik karena kenaikan suku bunga pada 31 Juli lalu dan janji Ueda untuk melanjutkan pengetatan jika kondisi memungkinkan, yang dianggap sebagai pemicu aksi jual besar-besaran di pasar keuangan global.

Pada pertemuan Juli, BOJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25 persen dari kisaran sebelumnya 0 persen hingga 0,1 persen, menjadikannya kenaikan kedua dalam tahun ini. 

Deputi Gubernur Shinichi Uchida kemudian berusaha menenangkan pasar dengan menyatakan bahwa BOJ tidak akan menaikkan suku bunga ketika pasar keuangan sedang tidak stabil.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya