Bank Sentral Jepang/Global Capital
Bank of Japan (BOJ) membuka peluang untuk menaikkan suku bunga jika inflasi dan data ekonomi terus berkembang sesuai dengan perkiraan.
Hal ini disampaikan Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, yang menegaskan bahwa bank sentral akan secara bertahap melepas kebijakan moneter ultra-longgar yang telah diterapkan selama bertahun-tahun.
"Kami akan terus menyesuaikan tingkat pelonggaran jika kami dapat memastikan bahwa ekonomi dan harga-harga tetap sesuai dengan perkiraan," kata Ueda dalam sebuah sesi tanya jawab di parlemen, Jumat (23/8).
Seperti dikutip
Reuters, Ueda juga mengomentari penurunan pasar yang terjadi di awal bulan ini akibat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS. Namun, ia menambahkan bahwa kekhawatiran tersebut kini telah berkurang.
Meski demikian, Ueda menegaskan bahwa BOJ tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga berikutnya. Ia menekankan pentingnya mengawasi dampak ketidakstabilan pasar keuangan terhadap prospek inflasi.
Pernyataan ini mencerminkan sikap hati-hati BOJ yang menunjukkan bahwa meskipun kenaikan suku bunga pada 31 Juli lalu sempat memicu gejolak pasar, bank sentral tidak akan terhalang untuk mempertimbangkan kenaikan lebih lanjut di masa mendatang. Namun, langkah tersebut diperkirakan tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Sementara itu setelah pernyataan Ueda, Yen Jepang terus menguat terhadap Dolar AS menyentuh level 145,60 pada pukul 10.45 pagi waktu Tokyo.
"Kami akan terus memantau pasar keuangan dengan sangat serius untuk saat ini," tambahnya.
Meskipun banyak ekonom memperkirakan BOJ akan mempertahankan kebijakan moneter saat pertemuan dewan gubernur di bulan September, survei yang dilakukan awal bulan ini menunjukkan bahwa bank tersebut mungkin akan menaikkan suku bunga lagi pada Desember.
BOJ sebelumnya mendapat kritik karena kenaikan suku bunga pada 31 Juli lalu dan janji Ueda untuk melanjutkan pengetatan jika kondisi memungkinkan, yang dianggap sebagai pemicu aksi jual besar-besaran di pasar keuangan global.
Pada pertemuan Juli, BOJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25 persen dari kisaran sebelumnya 0 persen hingga 0,1 persen, menjadikannya kenaikan kedua dalam tahun ini.
Deputi Gubernur Shinichi Uchida kemudian berusaha menenangkan pasar dengan menyatakan bahwa BOJ tidak akan menaikkan suku bunga ketika pasar keuangan sedang tidak stabil.