Berita

Ilustrasi/RMOL-Erin

Bisnis

Bio Farma dan RSPI Sulianti Saroso Teken MOU Penelitian Meningitis Meningokokus

JUMAT, 23 AGUSTUS 2024 | 07:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bio Farma menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan untuk melaksanakan penelitian surveilans carrier meningokokus pada jamaah pasca umrah di Jakarta dan Surabaya.

Kolaborasi ini diinisiasi sebagai upaya untuk memantau dan mendeteksi penyakit meningitis meningokokus secara lebih baik pada jamaah umrah di Indonesia.


Penandatanganan kerja sama penelitian dilakukan oleh Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Bio Farma Group Suharta Wijaya dan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Alvin Kosasih di di kantor perwakilan Bio Farma di Jakarta.

Turut hadir untuk mendampingi, Direktur Utama Bio Farma Group Shadiq Akasya dan Direktur Medis & Hubungan Kelembagaan Bio Farma Group Sri Harsi Teteki, serta Plt. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Yudi Pramono MARS.

Direktur Utama Bio Farma Group, Shadiq Akasya, menyampaikan bahwa Bio Farma selalu siap dalam memberikan kontribusi positif dalam menjaga ketahanan kesehatan untuk masyarakat Indonesia.

"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang life science, kami ingin berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat, salah satunya melalui pengadaan vaksin.Kami berharap penelitian ini dapat mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan terkait vaksinasi meningitis bagi jamaah umrah," ujar Shadiq.

Meningitis meningokokus adalah penyakit radang selaput otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.

Penyakit ini tergolong berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan saraf di otak yang bisa membuat penderitanya lumpuh.

Saat ini belum ada surveilans yang memadai untuk dapat mendeteksi kejadian meningitis meningokokus pada jamaah umrah di Indonesia.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Alvin Kosasih menyatakan dukungan RSPI dalam bidang penelitian, utamanya kegiatan penelitian untuk penganggulangan penyakit.

"RSPI siap mendukung kegiatan penelitian ini sebagai bagian dari pilar penelitian di rumah sakit.Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut pada penelitian-penelitian selanjutnya," kata Alvin.

Pada tahun 2016, Indonesia memiliki 78.018 kasus meningitis dan 4.313 kematian akibat penyakit tersebut sehingga menjadikannya negara dengan kasus dan tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara. 

Pada tahun 2015, 2016, dan 2017, jumlah kasus suspek meningitis di Indonesia masing-masing adalah 339, 279, dan 353. Data dari Vemela 2021 juga menunjukkan bahwa angka kejadian meningitis pediatrik di Indonesia akan terus meningkat dengan tingkat kematian 18-40 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya