Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di acara AZEC ke-2 pada Rabu, 21 Agustus 2024/RMOL
Gelaran pertemuan tingkat menteri Asia Zero Emission Center (AZEC) ke-2 di Hotel St. Regist, Jakarta pada Rabu (21/8) mencerminkan komitmen kuat sejumlah negara untuk menjadi pelopor transisi energi menuju nol emisi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang baru diangkat, Rosan Roeslani turut hadir dalam pertemuan tersebut dan memberikan pengarahan selama jumpa pers.
Rosan mengatakan AZEC tahun ini dihadiri oleh tujuh menteri dan satu perwakilan dari semua negara mitra, perwakilan dari tiga organisasi internasional dan perwakilan dari kelompok advokasi AZEC.
Dijelaskan Rosan, secara garis besar pertemuan tingkat menteri itu membahas upaya untuk melakukan dekarbonisasi dan mempercepat transisi energi menuju zero emission atau netralitas karbon.
"Pertemuan ini mengirimkan pesan kuan tentang dekarbonisasi menuju mitigasi perubahan iklim dan memastikan dukungan timbal balik untuk mempercepat transisi energi di wilayah tersebut," papar Rosan.
Menurut Rosan, kehadiran AZEC sangat penting karena setiap anggotanya baik publik maupun swasta bekerja sama mengkomunikasikan proyek ramah lingkungan setiap tahunnya.
"Kami berharap dapat terus menerima dukungan dari sektor swasta dalam upaya kami," ujarnya.
Saat ini telah ada 350 proyek yang dijalankan AZEC, termasuk 100 MoU yang ditandatangani oleh negara anggota yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.
AZEC merupakan inisiatif pengurangan emisi yang diluncurkan pada KTT G20 di Bali pada 14 November 2022 oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri AZEC tahun ini yang berhasil digelar pada 20 hingga 21 Agustus 2024.
Pertemuan AZEC tahun depan akan digelar di Malaysia sebagai tuan rumah tahun 2025.