Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan jajaran pemerintah daerah di Nias Selatan harus memberikan perhatian serius atas kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) dan Malaria yang sedang terjadi. Sebab, masyarakat yang terjangkit akan semakin meningkat jika tidak dilakukan tindakan darurat.
Desakan ini disampaikan Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi PKS Hendro Susanto.
“Kita sudah sampaikan kepada Pj Gubernur pak Fatoni agar melakukan koordinasi dengan para kepala daerh yang ada di Nias untuk menangani KLB tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (20/8).
Politisi muda yang dikenal sangat vokal ini mengatakan, pemerintah memiliki tanggung jawab besar terhadap kesehatan masyarakat. Selain tindakan cepat, pemerintah juga harus melakukan langkah pencegahan lanjutan lewat analisis akademis terkait penyebaran penyakit tersebut di masyarakat.
“Jadi penanganan serius itu harus dilakukan sejak satu atau dua orang terkena malaria. Kemudian harus segera dikaji, dianalisis, dan dilaporkan ke Dinkes Provinsi untuk kemudian dilanjutkan ke Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.
Pada Juni 2024 lalu, Hendro mengaku melihat langsung penanganan yang belum serius terhadap kasus ini. Barulah pekan lalu tim gabungan dari Dinas Kesehatan Sumut dan Kementerian Kesehatan turun ke lokasi.
“Kita saling menjagalah, saling mengawasi warga jangan sampai masyarakat terjangkit penyakit hingga menimbulkan korban jiwa,” demikian Hendro Susanto.