Berita

Ribuan dokter di India saat melakukan aksi unjuk rasa/AP

Dunia

Ribuan Dokter India Unjuk Rasa Tuntut Perlindungan Tenaga Medis

SENIN, 19 AGUSTUS 2024 | 18:14 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Ribuan dokter di India menggelar aksi unjuk rasa di depan Kementerian Kesehatan di New Delhi pada Senin (19/8), menuntut perlindungan hukum yang lebih ketat bagi tenaga medis.

Aksi ini dipicu oleh kasus tragis pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di rumah sakit milik pemerintah di Kolkata, Benggala Barat, yang terjadi pada 9 Agustus lalu saat ia sedang beristirahat.

Para demonstran, yang sebagian besar berasal dari kalangan tenaga medis, membawa spanduk bertuliskan "Keadilan yang tertunda berarti keadilan ditolak".

Aksi ini sempat dihentikan polisi setelah para demonstran memberikan layanan rawat jalan gratis kepada pasien di luar gedung kementerian sebagai bentuk protes.

Seperti dikutip Irish Examiner, mereka mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan undang-undang yang memberikan perlindungan lebih baik bagi pekerja layanan kesehatan, terutama dari ancaman kekerasan di tempat kerja.

Demonstrasi ini diketahui telah berlangsung selama lebih dari seminggu, di mana para tenaga medis di seluruh India juga menolak menangani pasien non-darurat sebagai bentuk solidaritas.

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan di Kolkata ini telah menarik perhatian dunia, terutama karena keterlibatan relawan polisi bersama puluhan pelaku lainnya yang diduga melakukan pemerkosaan kepada korban. Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani oleh penyidik federal.

Dokter yang terlibat dalam aksi ini menekankan bahwa peristiwa ini menunjukkan kerentanan pekerja medis di seluruh India, baik di rumah sakit maupun institusi pendidikan medis.

Berdasarkan data Biro Catatan Kejahatan Nasional India, jumlah kasus pemerkosaan di negara tersebut terus meningkat, dengan lebih dari 31.500 laporan pada tahun 2022, naik 20 persen dari tahun sebelumnya.

Untuk itu, mereka menuntut adanya undang-undang yang menetapkan setiap serangan terhadap tenaga medis sebagai pelanggaran berat tanpa kemungkinan jaminan, serta peningkatan keamanan dan fasilitas istirahat yang aman di rumah sakit.

Menanggapi aksi protes ini, pemerintah India telah meminta para dokter untuk kembali bekerja dan berjanji akan membentuk komite khusus untuk mengevaluasi tuntutan mereka.

Populer

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

Bawaslu Buka Pendaftaran 1.984 Formasi CPNS

Jumat, 16 Agustus 2024 | 08:44

Situasi Politik Berubah, PKS Minta Maaf Batal Dukung Anies

Minggu, 18 Agustus 2024 | 13:55

Suswono Jalan Tengah Selamatkan Marwah PKS

Kamis, 15 Agustus 2024 | 16:03

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

BPIP Perlu Jelaskan Paskibraka Wajib Lepas Hijab

Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:49

UPDATE

Heboh, Bahlil Bukan Lagi Kader Golkar

Senin, 19 Agustus 2024 | 16:05

Nusron Wahid Ditunjuk jadi Ketua Pansus Angket Haji 2024

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:59

Jokowi Ingin Kuasai Golkar agar Tetap Eksis

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:59

Rombak Kabinet

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:52

Dolar AS Anjlok Terhadap Yen Jepang

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:52

Unjuk Rasa Hiasi Pelantikan Anggota DPRD Metro

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:48

Mesin Rawan Kebakaran, Ford Tarik Kembali 85.000 SUV Explorer

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:41

Wanita Muda Pelaku TPPO Tak Berdaya Diciduk Polisi

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:35

Jessica Wongso Vs Reshuffle Jokowi, IHSG-Rupiah Semoga Prospektif

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:32

Baliho Bahlil Hiasi Jalanan di Jakarta Jelang Munas Golkar

Senin, 19 Agustus 2024 | 15:23

Selengkapnya