Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Diduga akan Kacaukan Pilpres AS, OpenAI Hapus Akun ChatGPT Kelompok Iran

SENIN, 19 AGUSTUS 2024 | 13:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

OpenAI mengatakan pihaknya telah menghapus akun kelompok Iran karena menggunakan chatbot ChatGPT untuk menghasilkan konten yang dimaksudkan untuk mengacaukan proses pemilihan presiden AS mendatang.

OpenAI mengatakan pihaknya menemukan artikel online dan komentar media sosial yang dibuat dengan bantuan ChatGPT. Isinya tidak menjangkau banyak orang – namun terfokus pada sejumlah isu yang memecah belah termasuk pemilihan presiden AS, perang Israel di Gaza, dan kehadiran Israel di Olimpiade. Materi yang dihasilkan AI ditujukan untuk audiens progresif dan konservatif.

Investigasi menemukan bahwa artikel panjang yang dihasilkan oleh AI dipublikasikan di situs web yang menyamar sebagai outlet berita. Sementara itu, OpenAI mengatakan akun-akun yang kini diblokir tersebut menyusun komentar media sosial – baik dalam bahasa Inggris dan Spanyol – dengan meminta ChatGPT untuk menulis ulang komentar yang sudah diposting oleh pengguna media sosial lainnya. 

“Mereka menyelingi konten politik mereka dengan komentar tentang fesyen dan kecantikan, mungkin untuk tampil lebih autentik sebagai upaya untuk menambah pengikut,” kata perusahaan itu.

Sebelumnya, laporan intelijen Microsoft mengatakan jaringan Iran Storm-2035, yang terdiri dari empat situs web yang menyamar sebagai outlet berita, secara aktif melibatkan kelompok pemilih AS di ujung spektrum politik yang berlawanan.

"Keterlibatan tersebut dibangun dengan pesan yang terpolarisasi mengenai isu-isu seperti kandidat presiden AS, hak-hak LGBTQ, dan konflik Israel-Hamas," kata laporan tersebut.

Mei lalu, OpenAI mengatakan bahwa mereka telah menggagalkan lima operasi pengaruh terselubung yang berupaya menggunakan modelnya untuk aktivitas penipuan di internet.

Pemilihan Presiden AS dijadwalkan pada 5 November 2024 mendatang.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Rano Karno akan Batasi Operasional Tempat Hiburan Malam

Kamis, 27 Februari 2025 | 05:34

Stok Pangan Aman selama Ramadan

Kamis, 27 Februari 2025 | 05:19

Jangan Bersedekah Ramadan ke Pengemis Jalanan

Kamis, 27 Februari 2025 | 04:29

Sarapan Bergizi Seimbang di Jakarta akan Ciptakan SDM Unggul

Kamis, 27 Februari 2025 | 04:04

Driver Taksi Online Cabuli Penumpang Pelajar

Kamis, 27 Februari 2025 | 03:45

Segera Dibuka 500 Ribu Lowongan PPSU hingga Pemadam Kebakaran

Kamis, 27 Februari 2025 | 03:20

Andika Wisnuadji Resmi Ngantor di DPRD DKI

Kamis, 27 Februari 2025 | 03:01

Riza Chalid dan Keluarga Tidak Berhak Peroleh Imunitas

Kamis, 27 Februari 2025 | 02:30

Indonesia CollaborAction Forum Ikhtiar Yakesma Bantu Masalah Bangsa

Kamis, 27 Februari 2025 | 02:12

Penyidik Balikin Sertifikat Tanah Usai Dilaporkan ke Propam

Kamis, 27 Februari 2025 | 02:00

Selengkapnya