Berita

Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Cahyo Rahadian Muzhar di Gedung Ditjen AHU, Jakarta Selatan pada Kamis (15/8)/RMOL

Hukum

Gandeng Lembaga Asing, Kemenkumham Ketat Awasi Aliran Dana Korporasi

KAMIS, 15 AGUSTUS 2024 | 14:14 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Aliran dana ke perusahan harus terbebas dari tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang di dalamnya termasuk judi online serta korupsi, tindak pidana terorisme, dan proliferasi nuklir. 

Itulah yang dibahas dalam 'Regional Peer Exchange: Advancing Anti-Corruption in Southeast Asia Through Beneficial Ownership Transparency' yang digagas oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen AHU Kemenkumham) bersama United Nations Office On Drugs And Crime (UNODC), Stolen Asset Recovery Initiative (Star) dan Open Ownership (OO) di Gedung Ditjen AHU, Jakarta Selatan pada Kamis (15/8). 

Direktur Jenderal AHU Cahyo Rahadian Muzhar mengatakan Beneficial Ownership Transparency (BOT) penting dilakukan karena Indonesia sudah menjadi bagian dari Financial Action Task Force (FATF). 


"Indonesia berhasil menjadi bagian organisasi dunia antar pemerintah yang memastikan bahwa anggota-anggotanya memiliki rezim anti pencucian uang dan juga rezim anti pendanaan terorisme, serta proliferasi nuklir. Tidak hanya rezim hukumnya saja termasuk institusi-institusinya," jelas Cahyo. 

Sebab, bila sudah menjadi anggota FATF, Indonesia mendapat kepercayaan dalam menarik investor luar masuk ke dalam negeri. 

"Dampaknya kita mendapatkan kepercayaan dunia, khususnya pada saat kita ingin mengembangkan perekonomian," ungkap dia. 

Dari sinilah, Ditjen AHU menjadi pintu gerbang perizinan para pengusaha yang memastikan aliran dana sudah sesuai dengan akta perusahaan yang terbit. 

"Tentu investor saat mau masuk di Indonesia harus memastikan bahwa uangnya tidak tercampur dengan tindak pidana," kata Cahyo. 

Bila dalam perkembangan waktu, terdapat perusahaan yang menyalahi aturan dengan turut serta dalam tindak pidana pencucian uang, dana terorisme, dan proliferasi nuklir maka izinnya akan dicabut. 

"Bahwa kemudian perusahan-perusahaan tersebut terlibat dalam aktivitas atau bisnis ilegal, tentu kami juga akan berkonsultasi dengan penegak hukum, pertama langkah pertama akan kami blokir," bebernya. 

"Kalau sudah diblokir perusahaan selesai, nggak bisa apa-apa lagi," tegas Cahyo. 

Sejauh ini menurut data Ditjen AHU per Februari 2023, terdapat 1.142.005 korporasi yang diblokir karena tidak sesuai dengan BOT. 

Di sisi lain, ada juga perusahaan yang menyertakan BOT melalui laporan secara online yang kini pemblokirannya telah diangkat Ditjen AHU. 

"Kemudian mereka sampaikan BOT-nya jadi yang kami angkat blokirnya 73.454 korporasi, sisanya masih sangat banyak sekali yang diblokir," jelasnya lagi. 

Oleh karena itu, demi keberlangsungan investasi suatu perusahaan atau korporasi, Cahyo mengatakan mereka yang terblokir segera lampirkan laporan BOT.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya