Berita

Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Ameer Khurram Rathore saat ditemui di acara perayaan Hari Kemerdekaan Pakistan di Jakarta pada Rabu, 14 Agustus 2024/RMOL

Dunia

Dubes Rathore Ungkap Harmonisnya Hubungan Indonesia-Pakistan

RABU, 14 AGUSTUS 2024 | 17:40 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di tengah situasi global yang semakin tidak menentu, Pakistan dan Indonesia terus menjalin hubungan yang begitu erat dan harmonis hingga kini.

Keduanya memperoleh kemerdekaan di waktu yang hampir bersamaan, dengan Indonesia di tahun 1945 dan Pakistan tahun 1947.

Di perayaan hari Kemerdekaan Pakistan pada Rabu (14/8), Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Ameer Khurram Rathore mengungkap bagaimana pendiri Pakistan Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah menjalin hubungan dekat dengan presiden Pertama RI, Soekarno.


"Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah memiliki hubungan yang sangat baik dengan bapak Sukarno, dan mereka saling berhubungan sejak kemerdekaan," ungkap Dubes kepada RMOL setelah acara perayaan Hari Kemerdekaan Pakistan di Jakarta pada Rabu (14/8).

Dubes juga menceritakan bagaimana kedua negara saling menginspirasi. Dikatakan bahwa kisah kemerdekaan Indonesia telah akrab di telinga warga Pakistan, bahkan mereka mengetahui satu kata bahasa Indonesia yakni "Merdeka".

"Semua orang Pakistan saat saya kecil tau satu kata yakni Merdeka. Dan pada dasarnya itulah ikatan antara Indonesia dan Pakistan. Kami berbagi keinginan untuk kemerdekaan, kebebasan," tegasnya.

Terkait hubungan bilateral di masa kini, Dubes Rathore menyebut kerjasama mereka sangat kondusif dan baik, meski terjadi ketegangan di berbagai belahan dunia.

"Kami memiliki lingkungan yang sangat, sangat menyenangkan, sangat kondusif dalam hubungan bilateral kami," kata dia.

Sedikit membahas soal kerjasama ekonomi, Dubes mengatakan kondisinya cukup baik karena perdagangan bilateral Indonesia-Pakistan berkisar di angka 5 miliar dolar AS dan kadang mengalami kenaikan dan penurunan.

Dijelaskan Dubes, komoditas utama yang Pakistan impor dari Indonesia adalah minyak kelapa sawit, tetapi kedua negara tengah berupaya menjajaki kerja sama di bidang lainnya.

"Kami kalau tidak salah mengimpor 3 juta metrik ton setiap tahun dari Indonesia, dan hampir 90 persen kebutuhan minyak nabati kita dipenuhi dari Indonesia," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya