Wacana kocok ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang dikabarkan bakal terjadi dalam waktu dekat merupakan upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyingkirkan PDIP di pemerintahan.
Pasalnya, nama Menkumham Yasonna Laolly masuk daftar anggota cabinet yang bakal direshuffle.
“Jokowi mulai berani bersihkan PDIP karena mungkin sudah membaca atau mendapat peluang pengganti PDIP,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa (13/8).
Menurut Dedi, upaya Jokowi membersihkan PDIP di kabinet juga sulit dipisahkan dengan tarik menarik kepentingan politik elektoral Pilkada Serentak 2024.
“Saat ini Jokowi sedang siapkan kabinet masa mendatang di era pemerintahan Prabowo-Gibran, terlebih dalam kontestasi pilkada, di mana keluarga Jokowi potensial terlibat sudah mendapat tentangan dari PDIP, itu membuat Jokowi merasa perlu mulai membersihkan PDIP,” kata Pengamat jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Presiden Joko Widodo dikabarkan akan kocok ulang atau reshuffle komposisi menteri kabinet pada pekan ini.
Menteri dari unsur Partai Nasdem dan PDIP dikabarkan akan dikeluarkan dari kabinet. Mereka adalah Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
Yasonna disebut akan diganti oleh politikus Partai Gerindra Supratman Andi Agtas. Ia adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024. Ia baru digantikan, Wihadi Wiyanto, kolega dari Partai Gerindra, dari posisi Ketua Badan Legislasi DPR pada Selasa lalu.
Calon pengganti Siti Nurbaya adalah Raja Juli Antoni, kini Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang. Raja Juli adalah anggota Mahkamah Partai Solidaritas Indonesia. PSI dipimpin Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.
Satu posisi menteri akan bergeser. Bahlil Lahadalia digadang ditunjuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Arifin Tasrif.
Kursi Bahlil sebagai Menteri Investasi akan digantikan oleh Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024.