Berita

Pembela hak asasi manusia dari China, Lu Siwei.

Dunia

Dicap Sebagai Pembangkang, Aktivis HAM dan Jurnalis China Terancam Penjara

SABTU, 10 AGUSTUS 2024 | 23:47 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Jaksa penuntut Tiongkok sedang mempertimbangkan apakah akan menjatuhkan hukuman penjara kepada pengacara hak asasi manusia Lu Siwei dan menangkap jurnalis warga Zhang Zhan.

Kalangan aktivis hak asasi manusia berpendapat bahwa tekanan terhadap Lu dan Zhang ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dari pemerintah Tiongkok untuk membungkam suara-suara pembangkang.

“Beijing berusaha memperingatkan para pembangkang bahwa jika mereka mencoba membela supremasi hukum atau kebebasan berekspresi, mereka dapat ditangkap atau dipenjara,” kata Bob Fu, pendiri organisasi hak asasi manusia ChinaAid yang berbasis di Texas, kepada VOA.

Zhang Chunxiao, istri Lu, mengatakan kepada VOA bahwa polisi Tiongkok telah meningkatkan pengawasan dan telah melarangnya meninggalkan kota Chengdu tanpa persetujuan terlebih dahulu.

“Pihak berwenang telah mengerahkan delapan hingga sembilan orang untuk mengawasinya sepanjang waktu dan ia diikuti oleh seseorang baik saat ia naik metro atau naik taksi,” VOA melaporkan, mengutip Chunxiao.

Lu adalah seorang pengacara yang pernah menangani kasus-kasus besar. Ia mencoba melarikan diri dari Tiongkok tahun lalu tetapi ditangkap dan ditahan oleh polisi Laos meskipun memiliki visa AS dan paspor Tiongkok yang masih berlaku dan dideportasi ke Tiongkok.

“Karena tingkat hukuman di Tiongkok lebih dari 99%, saya pikir Lu kemungkinan akan dituntut atas beberapa kejahatan… Kasusnya menunjukkan bahwa di bawah pemerintahan Presiden Tiongkok Xi Jinping, bahkan seorang pengacara hak asasi manusia yang cinta damai akan ditangkap di negara asing karena mencoba bersatu kembali dengan keluarganya di Amerika Serikat,”ujar Yaqiu Wang, direktur penelitian untuk Tiongkok di Hong Kong, dan Taiwan di Freedom House.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa Tiongkok mematuhi hukum internasional dan “sepenuhnya menghormati kedaulatan penegakan hukum negara lain,” tulis VOA.

“Tidak ada penindasan transnasional,” Liu Pengyu, juru bicara kedutaan, mengatakan kepada VOA.

Zhang dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena meliput penguncian awal di Wuhan selama pandemi Covid-19. Dalam sebuah unggahan di WeChat, dia mengatakan bahwa polisi Shanghai memperingatkannya akan ditangkap jika dia melewati "garis merah" tertentu.

Zhang juga mengatakan bahwa dia tetap menyadari kemungkinan adanya pengawasan dan menambahkan bahwa pihak berwenang telah menyita paspornya, VOA melaporkan.


Populer

Inilah 3 Kandidat Kepala Badan Penerimaan Negara

Jumat, 02 Agustus 2024 | 16:13

Identitas Tersangka Korupsi Rp3,451 Triliun: Enam Petinggi LPEI, Satu Swasta

Kamis, 01 Agustus 2024 | 10:11

60 Pegawai Main Judol, Pimpinan KPK: Cuma Iseng

Jumat, 02 Agustus 2024 | 08:23

Edi Slamet Irianto, Kandidat Kepala BPN Berjuluk Hand of Midas

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 11:32

Putra Putri TNI-Polri Minta Polisi Tangkap Alvin Lim

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 02:24

Ramalan Rocky Gerung: 30 Hari ke Depan Krisis Beras Berubah Jadi Krisis Sosial

Jumat, 02 Agustus 2024 | 22:43

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

UPDATE

Kinerja Keuangan Lesu, Cisco Bakal PHK Ribuan Karyawan

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 21:56

KNPI Rekomendasikan Prabowo-Gibran Lanjutkan IKN

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 21:25

Petinggi Golkar Masih Tutup Rapat Inisial “S” Calon Pendamping RK di Jakarta

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 21:25

Pasar Kredit Karbon Meningkat Pesat

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 21:05

Survei LKPI: Petahana dan Anggota DPR Bersaing di Bursa Cabup Lamtim

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 20:55

Torang Sitorus Kenalkan Rancangan Busana Kain Halal Bersertifikasi di Malaysia

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 20:43

Di Both Amanah Muffest 2024, Sandiaga Kagumi Karya Anak Muda Aceh

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 20:36

Tolak Bantuan Asing, Kim Jong Un Perintahkan Pemindahan Ribuan Korban Banjir ke Pyongyang

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 20:24

Yakin 100 Persen Menang, Edy Rahmayadi: Negeri Ini Bukan Milik Dia, Milik Kita Bersama

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 20:21

Selama Indonesia Merdeka, Potret Keadilan Sosial Belum Tercapai

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 19:55

Selengkapnya