Berita

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa Walikota Medan, Bobby Nasution dan istrinya, Kahiyang Ayu/RMOL

Hukum

GMNI Desak KPK Periksa Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu

JUMAT, 09 AGUSTUS 2024 | 17:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa Walikota Medan, Bobby Nasution dan istrinya, Kahiyang Ayu terkait pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) "Blok Medan" di Maluku Utara (Malut).

Desakan itu disampaikan langsung GMNI saat menggelar aksi dengan mengerahkan puluhan orang di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat sore (9/8).

Ketua GMNI Jakarta Selatan, Bung Dendy mengatakan, dalam sidang kasus suap yang melibatkan mantan Gubernur Malut, Abdul Ghani Kasuba (AGK), terungkap adanya nama Bobby Nasution dan putrinya Presiden Joko Widodo.

"Dalam persidangan ini, nama anak Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan menantunya, Bobby Nasution disebutkan dengan istilah 'Blok Medan'," kata Bung Dendy dalam orasinya di atas mobil komando.

"Menurut Kepala Dinas ESDM Provinsi Maluku Utara, Suryanto Andili, Abdul Ghani Kasuba menggunakan kode 'Blok Medan' untuk pengurusan izin tambang milik Bobby dan Kahiyang Ayu," imbuhnya.

GMNI kata Bung Dendy, menduga adanya penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang yang dilakukan pemerintahan Walikota Medan dan mantan Gubernur Malut dalam penyelenggaraan IUP di Halmahera Timur.

"Untuk itu kami dari GMNI cabang Jakarta Selatan meminta kepada KPK untuk segera memanggil Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu yang diduga terlibat kasus izin usaha pertambangan dalam kasus suap dan gratifikasi atas dakwaan Abdul Ghani Kasuba di Pengadilan Negeri Ternate," pungkas Bung Dendy.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya