Berita

Dewan Pakar Partai Negoro, Ple Priatna (tengah), dalam diskusi publik bertajuk “Menyikapi Eskalasi dan Implikasi Pasca Kesyahidan Ismail Haniyah” di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (7/8)/RMOL

Politik

Partai Negoro: Israel Sumber Masalah, Bukan Palestina!

RABU, 07 AGUSTUS 2024 | 19:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Nasional Gotong Royong (Negoro) berpandangan bahwa Palestina bukanlah sumber utama dari seluruh masalah ketegangan di Timur Tengah. Namun, sumber masalah itu sejatinya adalah Israel. 

Demikian ditegaskan Dewan Pakar Partai Negoro, Ple Priatna, dalam diskusi publik yang diprakarsai Partai Negoro bertajuk “Menyikapi Eskalasi dan Implikasi Pasca Kesyahidan Ismail Haniyah” di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Rabu (7/8). 

“Israel adalah sumber masalah, bukan Palestina,” tegas Priatna. 

Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa untuk meredakan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah harus dimulai dari Israel dengan mematuhi Mahkamah Internasional atau International Court Of Justice (ICJ).

“Peredaan ketegangan harus dimulai dari Israel mematuhi ICJ, hentikan genosida dan pendudukan ilegal. Itu kunci utamanya. Bukan Iran, Bukan Hizbullah, bukan Houthi yang menjadi akar masalahnya. Bongkar paradigma sesat yang diskenario Israel,” tegas Priatna.
 
Sementara itu, pengamat politik Timur Tengah, Dina Suleman menjelaskan, kematian Ismail Haniyeh pada pekan lalu tidak terlalu bermasalah bagi Hamas, partai politik Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza. 

Sebab, pengganti Haniyeh sebagai Kepala Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar, sangat berpengalaman di lapangan.
 
Dina mengatakan, Yahya berasal dari sayap militer Hamas garis keras, Brigade Izzudin Al Qassam. Organisasi ini telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat. Menurutnya, Yahya sulit untuk menerima gencatan senjata ataupun perdamaian dengan Israel. 
 
“Dia garis keras. Penolakan Hamas untuk gencatan senjata dengan Israel karena kelompok ini sesungguhnya sudah di atas angin. Mereka menang secara militer. Oleh karena itu, para mantan perwira Israel menyarankan agar mengakhiri peperangan yang sudah di ambang kekalahan,” ucapnya.
 
Menurut Dina, pembunuhan warga tak bersenjata dan penghancuran gedung sipil adalah bentuk pengalihan atas kekalahan Israel terhadap Hamas.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya