Berita

Ilustrasi/Foto: Reuters

Tekno

Tak Terima Dituding jadi Biang Kerok Gangguan Siber, Microsoft Siap Hadapi Gugatan Delta Airlines

RABU, 07 AGUSTUS 2024 | 12:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Microsoft tidak terima disalahkan oleh Delta Air Lines dan balik menuduh maskapai tersebut tidak segera melakukan perbaikan dan memodernisasi teknologinya setelah pemadaman IT global secara besar-besaran pada bulan lalu, yang dipicu oleh pembaruan perangkat lunak yang gagal dari CrowdStrike. 
 
CEO Delta Ed Bastian pekan lalu menuduh Microsoft sebagai biang kerok atas gangguan IT global yang membuat maskapai tersebut terpaksa membatalkan banyak penerbangan sehingga mengalami kerugian besar.  

Delta harus berjuang lebih keras dibandingkan maskapai penerbangan lainnya untuk pulih dari pemadaman IT global tersebut, sehingga membatalkan lebih dari 5.000 penerbangan selama beberapa hari. 


Gangguan mereda keesokan harinya di maskapai penerbangan utama AS lainnya, tetapi Delta masih mengalami gangguan tersebut.

Mark Cheffo, mitra Dechert yang mewakili Microsoft, mengatakan bahwa Microsoft masih mencoba mencari tahu mengapa maskapai lainnya mampu pulih lebih cepat dibandingkan Delta. 

Atas peristiwa tersebut Delta kemudian menghadapi penyelidikan dari Departemen Transportasi AS.

Perusahaan kemudian menyewa pengacara litigasi terkemuka David Boies dari Boies Schiller Flexner, yang dikenal biasa menangani kasus bisnis berisiko tinggi, untuk menuntut ganti rugi kepada CrowdStrike dan Microsoft.

Minggu lalu, CEO Delta Ed Bastian mengatakan kepada CNBC bahwa meskipun maskapainya sangat bergantung pada kedua perusahaan teknologi tersebut, mereka gagal memberikan layanan terbaik. Dalam wawancara tersebut, ia juga mengatakan bahwa Microsoft memiliki platform yang paling rapuh.

Tidak terima dengan pernyataan tersebut, Mark Cheffo, seorang pengacara Microsoft, menyebut komentar maskapai itu "tidak lengkap, salah, menyesatkan, dan merusak Microsoft serta reputasinya."

Cheffo mengatakan perangkat lunak Microsoft tidak menyebabkan insiden CrowdStrike, tetapi raksasa teknologi itu segera menawarkan bantuan kepada Delta tanpa biaya. 

"Satya Nadella mengirim email kepada Bastian, tetapi tidak pernah mendapat balasan," imbuhnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/8).

Microsoft mengatakan karyawannya berulang kali menawarkan bantuan kepada Delta setelah terjadi gangguan, tetapi maskapai AS itu menolaknya. Mereka menuduh maskapai tersebut menggunakan layanan penyedia teknologi lain untuk sistem pelacakan dan penjadwalan awak pesawatnya dan menuduhnya sebagai alasan yang mungkin untuk menolak bantuannya.

Cheffo mengatakan Microsoft akan membela diri jika Delta mengajukan gugatan hukum.

CrowdStrike juga menolak klaim Delta bahwa mereka harus disalahkan atas gangguan penerbangan. Perusahaan keamanan siber itu mengatakan CEO-nya telah menghubungi Bastian secara pribadi untuk menawarkan bantuan di tempat, tetapi tidak mendapat tanggapan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya