Berita

Ilustrasi/RMOL - via AI

Bisnis

Mantan Orang Dalam Fed Sebut AS Sudah Jatuh ke Jurang Resesi

SELASA, 06 AGUSTUS 2024 | 15:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Di tengah anjloknya pasar saham dunia, mantan penasihat Federal Reserve Bank of Dallas, Danielle DiMartino Booth, mengatakan saat ini Amerika Serikat (AS) mungkin sudah berada dalam resesi biasa.

Resesi siklus atau resesi biasa adalah salah satu dari dua jenis resesi yang didorong oleh permintaan. Resesi ini biasanya terjadi setelah periode pengetatan kebijakan yang ditujukan untuk menghentikan permintaan berlebih atau masalah inflasi.

"Resesi dimulai sekitar bulan Oktober lalu," kata DiMartino Booth dikutip dari CNBC, Selasa (6/8).


DiMartino Booth menunjuk pada melemahnya pasar kerja dan meningkatnya pengajuan kebangkrutan Bab 11. Selain itu, ia mengatakan penurunan harga perumahan dan peningkatan pasokan apartemen menunjukkan tren ini dapat berlanjut.

Perekonomian AS mengalami kemunduran yang tidak terduga pada bulan Juli karena perekrutan menurun tajam dan tingkat pengangguran meningkat untuk bulan keempat berturut-turut, dengan kenaikan suku bunga berdampak buruk pada bisnis dan rumah tangga.

Tingkat pengangguran melonjak menjadi 4,3 persen, naik dari 4,1 persen pada bulan sebelumnya, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan pekan lalu. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak dimulainya pandemi Covid pada tahun 2020.

Jumlah pengangguran di seluruh AS naik sebanyak 352.000 menjadi 7,2 juta, peningkatan yang signifikan dari 5,9 juta yang tercatat setahun sebelumnya. 

Rabu lalu, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25-5,50 persen, yang telah dipertahankan selama lebih dari setahun. Ketua The Fed Jay Powell mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga pertama di era pascapandemi dapat dilakukan pada September.

DiMartino Booth mengatakan bahwa Fed tidak sepenuhnya bersalah atas tingginya tingkat inflasi dengan mengklaim bahwa kebijakan suku bunga adalah instrumen yang tidak tepat.

Namun, ia mencatat bahwa Fed menguasai lebih dari seperempat pasar sekuritas berbasis hipotek setelah era pascapandemi, yang memberikan kebijakannya membantu dalam menghadapi tingkat inflasi saat ini.

Mantan orang dalam Fed tersebut juga menunjuk kecerdasan buatan (AI) sebagai alat utama bagi pengusaha yang ingin memangkas biaya.

"Selama enam hingga 18 bulan ke depan, AI akan terasa seperti senjata pemusnah massal dalam hal PHK," katanya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya