Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Minyak Dunia Melorot, CPO Berjangka Malaysia Ikut Tergelincir

SENIN, 05 AGUSTUS 2024 | 14:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak kelapa sawit (CPO) berjangka Malaysia merosot pada Senin (5/8), yang dipengaruhi oleh jatuhnya harga minyak mentah. 

Patokan kontrak minyak kelapa sawit untuk kontrak pengiriman Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange, merosot 45 ringgit, atau turun 1,15 persen, menjadi 3.872 ringgit (sekitar 882,00 Dolar AS) per metrik. 

Reuters melaporkan, kontrak tersebut melemah 0,63 persen pekan lalu. 

Sumber mengatakan, kejatuhan yang lebih luas di pasar ekuitas global menghasilkan sentimen negatif dan memberikan tekanan pada harga komoditas. Selain itu, kejatuhan harga minyak mentah, yang didorong ketakutan resesi di Amerika, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan minyak kelapa sawit untuk biofuel.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, menyusut 0,87 persen menjadi 76,14 Dolar AS per barel pada pukul 13.33 WIB. 

Pelemahan harga minyak mentah berjangka membuat CPO menjadi pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.

Ringgit, mata uang perdagangan minyak kelapa sawit, melambung 2,2 persen terhadap Dolar AS, membuat komoditas tersebut lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Kontrak minyak kedelai (soyoil) teraktif Dalian turun 0,34 persen, sementara kontrak minyak kelapa sawitnya naik 0,03 persen. 

Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade berkurang 0,07 persen. Minyak kelapa sawit mengikuti pergerakan harga edible oil pesaingnya, karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.

Survei  Reuters  memperlihatkan persediaan CPO di Malaysia diperkirakan melorot pada Juli untuk pertama kalinya setelah meningkat selama tiga bulan berturut-turut.

Populer

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

Bawaslu Buka Pendaftaran 1.984 Formasi CPNS

Jumat, 16 Agustus 2024 | 08:44

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

BPIP Perlu Jelaskan Paskibraka Wajib Lepas Hijab

Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:49

UPDATE

Dirgahayu Indonesia

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 13:56

176 Ribu Narapidana Dapat Remisi di HUT RI, Negara Hemat Hingga Rp274 M

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 13:46

Maruf Amin dan Gibran Kompak Upacara di Istana Negara

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 13:38

KTP Anak Buah Megawati Juga Ikut Dicatut Dharma Pongrekun

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 13:14

Ini Amanat Megawati Saat Pidato di Upacara Pengibaran Bendera di Pelataran Masjid At-Taufiq

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 13:11

Menperin Agus Puji Kerja Keras Pemerintahan Jokowi

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 12:56

Kenakan Pakaian Adat Lampung, Zulhas Ajak Masyarakat Perkuat Persatuan

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 12:56

Belanja Kementerian di Era Prabowo-Gibran Turun Jadi Rp976 Triliun, Kenapa?

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 12:42

HUT RI, TNI AL Gagalkan Peredaran Sabu 21 Kg dari Taiwan

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 12:25

PBB Utus Tessy dan Bagong Jadi Pengerek Bendera di Upacara 17 Agustus

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 12:15

Selengkapnya