Berita

Menteri ESDM, Arifin Tasrif/RMOL

Bisnis

Menteri ESDM: Impor Gas LPG Indonesia Capai 6 Juta Ton Per Tahun

SABTU, 03 AGUSTUS 2024 | 14:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Indonesia tercatat mengimpor liquefied petroleum gas (LPG) sebanyak 6 juta ton per tahun.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan dengan impor gas LPG itu Pemerintah harus merogoh kocek yang tidak sedikit setiap tonnya.

"Jadi sekarang kan kita impor LPG lebih dari 6 juta ton setahun. Kalau harganya 575 Dolar per ton, dikali-kalikan saja tuh. Maksudnya jangan boros pakai LPG. Mentang-mentang murah, boros," kata Arifin, dikutip Sabtu (3/8).

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi di dalam negeri agar produksi yang ada di Tanah Air bisa dimanfaatkan.

Dikatakan Arifin, pemerintah tengah fokus menyelesaikan pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem). Sementara pada 2025, pemerintah akan fokus menyelesaikan pipa Dumai-Sei Mangkei (Dusem).

Dengan pemanfaatan tersebut, Indonesia diharapkan dapat mengurangi impor LPG.

Sebelumnya, menteri ESDM itu mengungkapkan bahwa baru-baru ini pemerintah mendapat beberapa temuan sumber gas jumbo, yang diharapkan bisa segera produksi untuk dimanfaatkan masyarakat.

"Kalau kita lihat di region 1 di ujung Sumatera nanti ada South Andaman, ada juga bloknya ENI yang juga sudah dilepas. Jadi itu juga potensi besar," tutur dia.

Dengan adanya transmisi gas ini, kata Arifin ke depannya hal itu akan membuka wilayah jaringan-jaringan distribusi gas di dalam negeri.

“Wilayah itu didorong untuk bisa menyediakan jaringan gas ke masyarakat dan selain industri," tuturnya.

Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen gas bumi terbesar di dunia. Namun, karena terkendala infrastruktur pipa, gas bumi yang diproduksi di dalam negeri bagian tak terserap di dalam negeri sehingga harus diekspor.

Sementara, kebutuhan LPG yang didistribusikan melalui tabung gas semakin tinggi, sehingga memaksa pemerintah menutupinya dengan impor.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Prabowo Kumpulkan Puluhan Pemred Media di Hambalang, Bahas Isu Terkini

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:20

Pemerintahan Prabowo Tegas Tolak Amnesti Bandar Narkoba

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:12

Trump Minta Ukraina Kembalikan Dana Bantuan yang Diberikan AS

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:12

BPI Danantara Himpun Penghematan Buat Investasi di Hilirisasi

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:11

Semoga Putusan Sengketa Pilkada MK Bukan Akibat Tekanan Politik

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:57

Kejari Muba Geledah Kantor Pengusaha H Alim

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:50

Zulhas Pastikan Stok Pangan Bulan Puasa Aman

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:30

Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK

Minggu, 23 Februari 2025 | 10:08

Warga Taman Rasuna Gelar Jalan Sehat Sambut Ramadan

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:47

Zulhas soal #KaburAjaDulu: Bentuk Kecintaan Terhadap Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 09:32

Selengkapnya