Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan berpidato di pemakaman Komandan Fuad Shukr pada Kamis, 1 Agustus 2024/AP
Kematian Komandan Fuad Shukr memicu peningkatan eskalasi konflik Hizbullah dan Israel.
Hal itu disampaikan oleh Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan di hari pemakaman Shukr pada Kamis (1/8).
Hassan menyebut serangan Israel telah melewati batas dan pihaknya bersumpah untuk menuntut balas atas kematian Shukr.
"Kami merencanakan respons yang nyata dan penuh perhitungan, bukan sekadar respons simbolis," tegasnya, seperti dimuat
Associated Press.Pemimpin Hizbullah itu menyebut perangnya dengan Israel telah memasuki fase baru. Tujuan perang menjadi bertambah, bukan lagi mendukung Hamas, tetapi juga mempertahankan Lebanon.
"Kami menghadapi pertempuran besar sekarang, ini bukan lagi front dukungan. Sekarang ada pertempuran di Gaza, sekarang ada pertempuran di Lebanon selatan, pertempuran terbuka di Yaman, dan bahkan di Irak karena ini semua terjadi pada saat yang bersamaan," tegasnya.
Komandan Shukr meninggal dunia dalam serangan udara di Beirut Selatan pada Selasa (30/7). Menurut otoritas kesehatan Lebanon, ledakan bom itu mengakibatkan tujuh orang termasuk dua anak-anak di antaranya meninggal dunia.
Israel secara terbuka mengumumkan keberhasilannya membunuh Shukr yang dianggap dalang dibalik serangan roket mematikan yang menghantam lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan.
Tak lama setelah Shukr meninggal, petinggi Hamas Ismail Haniyeh juga dilaporkan tewas akibat sebuah serangan bom di tempat penginapannya di Iran.
Hamas dan Iran menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tetapi Israel masih diam.
Sejak perang Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu, Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling tembak di seberang perbatasan.
Aksi saling tembak tersebut telah menyebabkan kematian dan evakuasi puluhan ribu orang dari rumah mereka. Namun, mereka juga tetap dalam batas yang wajar.
Hizbullah menghadapi tekanan kuat dari Lebanon agar tidak menyeretnya ke dalam perang yang sama seperti tahun 2006 dengan Israel, yang mengakibatkan banyak kematian dan kehancuran di negara tersebut.