Berita

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berpidato di Kongres AS pada Rabu, 24 Juli 2024/WHYY

Dunia

Kedubes Iran: Pembunuhan Haniyeh Telah Direncanakan Sejak Kunjungan Netanyahu ke AS

KAMIS, 01 AGUSTUS 2024 | 17:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Israel bersama rekannya, Amerika Serikat diduga bertanggung jawab atas serangan mematikan yang dialami Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Dalam sebuah pernyataan yang diterima redaksi pada Kamis (1/8), Konselor Kebudayaan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Mohammad Reza Ebrahimi menilai upaya pembunuhan terhadap Haniyeh oleh Israel tidak mungkin dilakukan tanpa persetujuan AS.

"Rezim Zionis pelaku pendudukan dan pembunuhan anak-anak, sifatnya telah berkembang menjadi terorisme dan terlalu bodoh untuk mengambil tindakan ini tanpa lampu hijau dan bantuan Amerika Serikat," ungkapnya.

Menurut Ebrahimi, serangan Haniyeh telah didiskusikan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu selama kunjungannya di Washington bulan lalu.

"Tragedi kesyahidan Ismail Haniyeh ini adalah hasil dari perjalanan Netanyahu ke Amerika dan kehadirannya di Kongres AS dalam beberapa hari terakhir, di mana para anggota Kongres tersebut berdiri membela dan menyemangatinya sebanyak 17 kali," kata Ebrahimi.

Dia menilai Israel telah melakukan dua pelanggaran yakni melanggar prinsip kekebalan pemerintah berdasarkan alinea ketujuh Piagam PBB. Di mana target yang mereka bunuh adalah Haniyeh yang kala itu tengah menjadi tamu undangan untuk hadir dalam pelantikan presiden baru Iran.

"Ismail Haniyeh, sebagai politisi dan pemimpin gerakan Hamas Palestina, sebagai salah satu pejabat, pribadi, dan harta benda pemerintah memiliki kekebalan atas tanah pemerintah lain. Ia menjadi tamu pemerintah Iran," tegasnya.

Selain itu, Israel juga telah melanggar Pasal 2 Piagam PBB yang berisi penghormatan terhadap integritas wilayah dan kemerdekaan politik serta kedaulatan suatu negara. Ini berarti serangan terhadap Haniyeh telah dianggap melanggar kedaulatan Iran.

Terakhir Ebrahimi mengajak seluruh elemen masyarakat dunia untuk membalas kematian Haniyeh dengan memboikot Israel di segala sektor.

"Dengan penerapan balas dendam yang keras, yaitu memboikot rezim pembunuh anak dan terorisme Israel dalam segala hal politik, ekonomi dan budaya, diharapkan menyuarakan kecaman, kutukan, pelanggaran privasi negara serta membela rakyat tertindas Palestina, khususnya Gaza, dengan suara lantang," pungkasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya