Berita

Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat jenazah Ismail Haniyeh di Universitas Teheran pada Kamis, 1 Agustus 2024/Khamenei MediaX

Dunia

Ayatollah Ali Khamenei Imami Salat Jenazah Ismail Haniyeh

KAMIS, 01 AGUSTUS 2024 | 13:36 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Usai dinyatakan meninggal dunia dalam serangan udara di Teheran, jenazah petinggi Hamas akan dikebumikan di Doha, Qatar.

Sebelum itu, pemerintah Iran lebih dulu menggelar upacara doa yang dipimpin langsung oleh Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Khamenei, yang memegang keputusan akhir dalam urusan politik Iran bersumpah menuntut balas atas kematian Haniyeh.


"Ini adalah tugas kita untuk membalas dendam atas darahnya karena ia telah menjadi martir di wilayah Republik Islam Iran," tegasnya, seperti dimuat AFP.

Di Teheran, kerumunan pelayat yang membawa poster Haniyeh dan bendera Palestina berkumpul di Universitas Teheran pada Kamis pagi (1/8).

Khamenei memimpin salat jenazah di depan peti jenazah Haniyeh di Universitas Teheran. Sementara Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian berdiri di sampingnya.

Siaran televisi pemerintah menunjukkan peti jenazah kemudian dimasukkan ke dalam truk dan dipindahkan di jalan menuju Lapangan Azadi di Teheran, dengan orang-orang melemparkan bunga ke arah peti jenazah tersebut.

Setelah upacara pemakaman di Teheran, jenazah Haniyeh akan dipindahkan ke Qatar untuk dimakamkan besok.

Kematian Haniyeh diumumkan sehari sebelumnya oleh Garda Revolusi Iran (IRGC), yang mengatakan bahwa ia dan pengawalnya tewas dalam sebuah serangan terhadap akomodasi mereka di ibu kota Iran pada pukul 02.00 dini hari Rabu (31/7).

Peristiwa itu terjadi beberapa jam setelah Israel menargetkan dan membunuh komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr dalam sebuah serangan balasan di ibu kota Lebanon, Beirut.

Israel menolak berkomentar mengenai serangan Teheran tersebut.

Anggota biro politik Hamas Musa Abu Marzuk juga bersumpah untuk melakukan pembalasan.

"Pembunuhan pemimpin Ismail Haniyeh adalah tindakan pengecut dan tidak akan dibiarkan begitu saja," tegasnya.

Namun, masyarakat internasional menyerukan de-eskalasi dan fokus pada pengamanan gencatan senjata di Gaza.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan serangan di Teheran dan Beirut merupakan eskalasi yang berbahaya. Untuk itu ia mendesak agar gencatan senjata segera tercapai di Gaza.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya