Berita

Megawati Soekarnoputri

Politik

Megawati Sedang Kritik Jokowi

KAMIS, 01 AGUSTUS 2024 | 08:26 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkaitan dengan praktik hukum yang berlaku saat ini.

Meski secara eksplisit tidak menyebut nama Jokowi, namun secara implisit maksud pernyataan yang disampaikan Megawati di acara Mukernas Partai Perindo benar-benar ditujukan kepada Jokowi.

"Sebab Megawati mengaitkannya dengan masa kekuasaan itu ada akhirnya. Megawati terkesan menilai, hukum kapan saja dapat diubah sesuai keinginan penguasa," kata analis politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga 
kepada wartawan, Kamis (1/8).

kepada wartawan, Kamis (1/8).

Menurutnya, Megawati sedang mengingatkan saat ini tidak berlaku taat asas ketika mengikuti kehendak hukum.

"Justru sebaliknya, hukum dikondisikan untuk taat dengan kehendak penguasa," ucapnya.

Oleh karenanya, ia memandang wajar jika Megawati mengkritik penggunaan slogan Indonesia Maju lantaran tidak sesuai dengan fakta pemerintahan saat ini yang terkesan tidak ada kemajuan terutama di bidang hukum.

"Sebab, praktik hukum dan demokrasi misalnya bukan menunjukkan kemajuan tapi justru kemunduran," tutupnya.

Ketua Umum PDIP melontarkan kritik buntut rentetan kasus hukum yang menjerat kader banteng. Salah satunya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang bolak balik diperiksa KPK dan Polri. Kritik Megawati disampaikan dalam Mukernas Partai Perindo di Jakarta, Selasa (30/7). 

"Kan sekarang kan gitu, ditarget, ditarget, ditarget, gitu kan. Betul nggak?" ujar Megawati yang dijawab 'Betul' oleh kader-kader Perindo.

Mega tahu sebenarnya yang menjadi sasran utama adalah dirinya. Namun karena tidak ada yang berani, Mega mengatakan orang-orang di sekitarnya yang diambil. Mega pun meminta kepada kadernya untuk bersabar dalam menghadapi masalah ini. 

"Mau ngambil saya pada enggak berani. Yang jadi sasarannya di sekeliling saya," ucap Megawati Soekarnoputri.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya