Berita

Banjir besar melanda Haiti di tengah konflik dan ketegangan politik.

Dunia

Haiti Dilanda Banjir Besar, India Kirim Bantuan Kemanusiaan

KAMIS, 01 AGUSTUS 2024 | 01:04 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Pemerintah India mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Haiti yang sedang dilanda banjir besar. Di antara bantuan yang dikirimkan adalah pasokan medis untuk kebutuhan transfusi darah.

Kementerian Luar Negeri menginformasikan tentang bantuan kemanusiaan tersebut.

Melalui unggahan di Facebook, Kemlu India mengatakan, “India mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Haiti! Sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Haiti, bantuan kemanusiaan India yang berisi 9 ton pasokan medis berangkat dari New Delhi hari ini, menuju Port-au-Prince.”

“Kiriman tersebut meliputi kebutuhan transfusi darah, reagen untuk Imunohematologi, tes cepat, dan ELISA, serta lainnya,” sambung keterangan itu.

Jurubicara Kemlu India Randhir Jaiswal, juga menyampaikan hal itu di akun X miliknya dan menginformasikan tentang bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh India kepada Haiti.

Sedikitnya 40 orang tewas setelah kapal yang mereka tumpangi terbakar di lepas pantai Haiti, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), mengutip otoritas setempat.

Kapal yang membawa lebih dari 80 migran berangkat dari Haiti pada 17 Juli dan sedang menuju Turks dan Caicos, kata IOM pada 19 Juli, seraya menambahkan bahwa Penjaga Pantai Haiti menyelamatkan 41 korban selamat.

Menurut CNN, kepala misi IOM di Haiti, Gregoire Goodstein, menyalahkan tragedi itu pada krisis keamanan Haiti yang terus meningkat dan kurangnya "jalur migrasi yang aman dan legal." Ia berkata, "Situasi sosial ekonomi Haiti sedang dalam penderitaan. Kekerasan ekstrem selama beberapa bulan terakhir hanya membuat warga Haiti terpaksa melakukan tindakan yang lebih nekat."

Haiti sedang menghadapi kekerasan geng, sistem kesehatan yang runtuh, dan kurangnya akses ke pasokan penting, yang mengakibatkan banyak warga Haiti melakukan perjalanan berbahaya untuk pindah dari negara itu.

Awal tahun ini, situasi di Haiti meningkat setelah perang geng meletus, yang memaksa pengunduran diri pemerintah saat itu.

Menurut data IOM, jumlah upaya migrasi dengan kapal dari Haiti telah mengalami peningkatan sejak saat itu. Namun, situasi di Haiti tidak menghentikan pemerintah negara-negara tetangga untuk memulangkan puluhan ribu migran Haiti, demikian laporan CNN.

Dalam pernyataannya, IOM mengatakan, “Lebih dari 86 ribu migran telah dipulangkan secara paksa ke Haiti oleh negara-negara tetangga tahun ini. Pada bulan Maret, meskipun terjadi lonjakan kekerasan dan penutupan bandara di seluruh negeri, pemulangan paksa meningkat sebesar 46 persen, mencapai 13.000 pemulangan paksa pada bulan Maret saja.”

Dalam beberapa minggu terakhir, pengangkatan Perdana Menteri baru Garry Conille dan kedatangan beberapa ratus pasukan asing untuk memperkuat Kepolisian Nasional Haiti telah memberikan harapan baru untuk mengatasi situasi keamanan di negara tersebut, menurut laporan CNN.

Misi Dukungan Keamanan Multinasional (MSS) yang didukung Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dipimpin oleh Kenya, sekarang akan memulai operasi di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya