Berita

Pengamat politik Citra Institute, Efriza/Dok Pribadi

Politik

Pemilihan Ketua KPU Definitif Terindikasi Punya Hubungan Gelap dengan Elite Politik

SELASA, 30 JULI 2024 | 17:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penetapan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) definitif pascapemecatan Hasyim Asyari, seharusnya tidak diutamakan oleh lembaga penyelenggara pemilu tersebut. Mengembalikan kepercayaan publik justru lebih penting bagi KPU saat ini.

Dalam pandangan pengamat politik Citra Institute, Efriza, KPU saat ini tengah dicap tidak mandiri, independen, maupun profesional, karena memiliki kedekatan dengan peserta pemilihan, dalam hal ini elite politik.

"Mereka dianggap publik lebih dari sekadar mitra kerja, maka asumsi keterpilihan Mochammad Afifuddin (sebagai Ketua KPU definitif) ada pengaruh dari luar meski dijelaskan prosesnya kepada publik," ucap Efriza, kepada RMOL, Selasa (30/7).


Oleh karena itu, Efriza memandang seharusnya KPU saat ini tidak mengutamakan penetapan sosok Ketua KPU definitif, tetapi menjaga kepercayaan publik.

"KPU bukan sekadar mengisi kekosongan jabatan ketua KPU yang utama, tapi yang terpenting adalah membangun kepercayaan kembali publik terhadap KPU," tegasnya.

"Langkah awalnya memang harus dimulai dari memilih ketua KPU dengan menunjukkan prosesnya tidak memunculkan kecurigaan dan kekhawatiran publik, bahwa KPU masih terus berhubungan gelap dengan pemerintah," sambungnya.

Untuk itu, Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) tersebut menyebut KPU sepatutnya melakukan proses pemilihan Ketua KPU definitif untuk sisa jabatan 2022-2027 secara terbuka.

"Proses ini semestinya dilakukan transparan. Sebab kinerja dari KPU saat ini, semuanya disorot oleh publik," kata Efriza

Efriza tak memungkiri, terdapat dua cara untuk menetapkan Ketua KPU definitif. Yaitu, menunggu terpilihnya komisioner baru atau melalui mekanisme pemilihan langsung dari anggota-anggota tersisa.

"Hanya saja, jika proses pemilihannya dan dinamika yang terjadi tak disampaikan transparan kepada publik, maka wajar jika publik akan terus mencurigai atas terpilihnya Ketua KPU yang baru," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya