Presiden Venezuela Nicolas Maduro/MUNDIARIO
Setelah dinyatakan menang dalam pemilu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan sempat ada upaya kudeta dari para pendukung oposisi.
Di acara penerimaan surat kepercayaan, Maduro mengecam upaya kelompok sayap kanan yang menolak hasil pemilu dan berusaha menggulingkannya dengan cara kekerasan.
"Mereka mencoba untuk memaksakan kudeta lagi di Venezuela yang berkarakter fasis dan kontrarevolusioner," ujar Maduro, seperti dimuat Associated Press pada Selasa (30/7).
Maduro menegaskan bahwa Venezuela telah siap menghadapi berbagai upaya pemberontakan.
"Saya katakan kepada mereka yang mendukung operasi melawan demokrasi bahwa kita sudah tahu film seperti itu. Dan kali ini tidak akan ada kelemahan sama sekali,” tegasnya.
Tokoh oposisi ternama di Venezuela, Maria Corina Machado didakwa oleh jaksa agung negara itu pada Senin (29/7) atas keterlibatannya dalam upaya peretasan hasil pemilu.
Dakwaan itu dilayangkan tak lama setelah Machado menyatakan penolakannya terhadap hasil pemilu yang dinilai telah dimanipulasi.
Dia mengklaim bahwa kandidat oposisi yakni Edmundo Gonzalez telah menerima 70 persen suara.
"Saya ingin memberi tahu semua warga Venezuela dan dunia bahwa Venezuela memiliki presiden berikutnya, dan itu adalah Edmundo Gonzalez seluruh dunia tahu itu. Kami menang di semua negara bagian di negara ini," ujar Machado.
Elvis Amoroso, ketua Dewan Pemilihan Nasional Venezuela, mendeklarasikan Maduro sebagai pemenang pemilu dengan alasan bahwa ia memperoleh 51,2 persen suara dengan 80 persen surat suara telah dihitung.
