Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP FOKSI) Muhammad Natsir Sahib/Ist
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diminta untuk bekerja serius, menyusul peristiwa peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
Harapan tersebut disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP FOKSI) Muhammad Natsir Sahib.
Natsir menilai, langkah Kominfo segera mengisi orang yang kompeten menjadi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, merupakan satu kemajuan.
Samuel Abrijani yang sebelumnya mengisi jabatan tersebut, mengundurkan diri setelah PDNS diretas.
Natsir mengapresiasi langkah Kominfo yang memilih Hokky Situngkir sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, menggantikan Samuel Abrijani yang mengundurkan diri setelah PDNS diretas.
Hokky dikenal sebagai Ilmuwan Kompleksitas Sosial dan merupakan praktisi di bidang siber.
"Dengan masalah yang begitu kompleks, kita perlu bekerja dengan serius, dan harus memilih SDM yang tepat karena tantangan keamanan siber ini sangat urgent untuk diatasi," ujar Natsir yang akrab disapa Cak Natsir, melalui keterangan tertulis, Senin (29/7).
Permasalahan yang menjadi sorotan, lanjut Natsir, adalah masalah pemulihan PDNS, khususnya menyelesaikan instruksi Presiden terkait audit permasalahan PDN.
Selain itu, juga terdapat persoalan judi online yang terkategori sebagai kejahatan siber. Dan yang tidak kalah penting adalah ancaman penyebaran ideologi radikal dan intoleransi serta pornografi melalui media digital.
"Dibutuhkan Dirjen yang profesional serta memahami persoalan dan solusi terkait masalah-masalah di atas," tegasnya.
Natsir menilai, Hokky Situngkir adalah sosok teknokrat yang memegang nilai-nilai kemajemukan dan dekat dengan berbagai kalangan.
"Sebagai Ketua Dewan Pakar DPP FOKSI, Hokky Situngkir aktif melakukan sosialisasi dan seminar ke pesantren dan berbagai organisasi masyarakat lainnya, khususnya memberikan edukasi tentang siber dan budaya," tambah Natsir.