Politikus Partai Golkar Prof Henry Indraguna/Ist
Aksi demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang berujung ricuh pada Senin malam lalu (22/7) lebih mencerminkan pemaksaan kehendak, sekaligus telah mengganggu ketertiban umum.
Demikian disampaikan oleh politikus Partai Golkar Prof Henry Indraguna dalam keterangannya yang dikutip Senin (29/7).
"Sebaiknya model aksi demontrasi kekerasan tidak boleh lagi dipertunjukkan ke hadapan publik. Sebab, Presiden Joko Widodo sangatlah demokratis," kata Henry.
Menurut Henry, aksi demontrasi yang mempertunjukkan kekerasan bukan solusi terbaik untuk memecahkan persoalan bangsa dan tantangan ke depan yang lebih rumit dan kompleks.
Henry mengingatkan bahwa model aksi kekerasan seperti yang ditunjukkan BEM SI sama sekali tidak menarik dan justru mendapatkan antipasti dari masyarakat.
"Kericuhan yang dibuat BEM SI semakin membuat masyarakat apatis terhadap aksi mereka. Bahkan, masyarakat yang terkena dampak residu dari aksi tersebut malah balik mencemoohnya," kata Henry.
Henry juga meminta para mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI tidak terjebak pada permainan elite politik.
Apalagi, kata dia, aliansi mahasiswa ini dalam mengkritik kinerja Presiden Jokowi tanpa didasarkan pertimbangan objektivitas. Malah, lebih ke arah dekonstruktif.
"Menilai kinerja Presiden Jokowi itu jangan sepotong-sepotong harus satu kesatuan komprehensif. Dengan begitu akan melahirkan penilaian kritis, objektif, konstruktif, dan solutif," demikian Henry.