Berita

Kelompok Geng Haiti/Net

Dunia

Kekerasan Geng Bikin Anggaran Pendidikan Haiti Defisit 23 Juta Dolar AS

SABTU, 27 JULI 2024 | 21:19 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Anggaran pendidikan di Haiti dilaporkan menghadapi defisit sebesar 23 juta Dolar AS (Rp374 miliar) karena banyak sekolah yang hancur akibat kekerasan geng. 

Seperti dikutip dari Africa News Sabtu (27/7), situasi ini menyebabkan sistem pendidikan negara tersebut mengalami kesulitan keuangan yang signifikan, dan membutuhkan bantuan internasional untuk memperbaiki kondisi ini.

"Negara ini membutuhkan bantuan," kata Direktur Eksekutif Dana UNICEF Education Cannot Wait,  Yasmine Sherif.


Dalam kesempatan tersebut ia mengumumkan dana hibah sebesar 2,5 juta Dolar AS untuk membantu 75.000 anak melalui program transfer tunai, bantuan makanan sekolah, dan berbagai inisiatif lainnya.

Tindakan ini dilakukan setelah Sherif baru-baru ini melakukan kunjungan tiga hari di Haiti, di mana ia bertemu dengan para pendidik dan pejabat pemerintah setempat, serta melihat langsung dampak kekerasan terhadap sekolah-sekolah.

Dia mengimbau Uni Eropa, Prancis, AS, dan negara lainnya untuk memberikan dukungan finansial guna mengatasi defisit pendidikan yang dipengaruhi oleh maraknya kekerasan geng.

Sejauh ini lebih dari 2.500 orang dilaporkan tewas atau terluka akibat kekerasan geng dalam tiga bulan pertama tahun ini di Haiti, dengan dampak yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari di ibu kota dan sekitarnya. 

Kondisi ini telah menyebabkan sekitar 919 sekolah masih ditutup di Port-au-Prince dan di wilayah tengah Artibonite karena kekerasan geng yang sedang berlangsung. Menurut UNICEF, penutupan tersebut telah memengaruhi lebih dari 150.000 siswa.

Dalam hal ini, Sherif menegaskan bahwa pendidikan memainkan peran krusial dalam menangani ketidakstabilan di Haiti di masa depan. Untuk itu, ia menyoroti pentingnya memperbaiki sistem pendidikan di Haiti.

“Itu akan mengakhiri kemiskinan ekstrem, kekerasan ekstrem, dan menciptakan stabilitas politik serta menciptakan tenaga kerja yang dapat diandalkan," tuturnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya