Berita

Ilustrasi YouTube/Net

Tekno

Google Membandel, Rusia Ancam Turunkan Kecepatan YouTube hingga 70 Persen

SABTU, 27 JULI 2024 | 13:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kecepatan YouTube di Rusia dipastikan akan menurun tajam. 

Kepala komite kebijakan informasi majelis rendah parlemen Rusia, Aleksandr Khinshtein, mengumumkan, kecepatan YouTube pada layar komputer di Rusia akan turun pada akhir pekan ini  sebagai respon Rusia terhadap penolakan Google membuka saluran media milik negara tersebut. 

Menulis di Telegram pada Jumat (26/7), Khinshtein memastikan bahwa kecepatan unduh YouTube di Rusia turun 40 persen dan akan turun minggu depan hingga 70 persen. 

Sedangkan di layar ponsel, kecepatan YouTube akan berfungsi normal. 

"Hal ini terutama disebabkan oleh tindakan (atau lebih tepatnya, tidak adanya tindakan) dari YouTube sendiri," kata Khinshtein, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/7).

YouTube secara konsisten menghapus saluran-saluran tokoh dari Rusia, di antaranya blogger, wartawan dan seniman yang punya pandangan bertolak-belakang dengan apa yang diterima negara-negara Barat. 

Sementara regulator komunikasi Roskomnadzor mengatakan kualitas YouTube menurun karena Google belum meningkatkan server Google Global Cache di Rusia.

Keluhan terbesar Moskow, kata Khinshtein, adalah kebijakan YouTube yang secara terbuka anti-Rusia dan penolakannya untuk membuka blokir saluran Rusia, seperti yang diminta oleh Roskomnadzor.

Khinshtein juga mengatakan Google tidak berinvestasi dalam infrastruktur Rusia dan membiarkan anak perusahaan lokalnya bangkrut, sehingga mencegahnya membayar layanan pusat data lokal.

Anak perusahaan Google di Rusia mengajukan kebangkrutan di akhir tahun itu, dengan alasan bahwa penyitaan rekening banknya oleh otoritas Rusia telah membuat kantornya di Rusia tidak dapat beroperasi, termasuk membayar karyawan, pemasok, dan vendor yang berkedudukan di Rusia.

Rusia membalas dengan memblokir dan memperlambat media sosial lainnya. Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov pada Jumat bahkan mengusulkan pemblokiran YouTube sepenuhnya.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya