Kamala Harris dan Barack Obama/Variety
Dukungan untuk pencalonan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris sebagai nominasi Partai Demokrat terus berdatangan.
Baru-baru ini mantan Presiden AS Barack Obama dan istrinya Michelle menyatakan dukungan pada Harris melalui video berdurasi satu menit yang diunggahnya di platform X pada Jumat (26/7).
Obama menjelaskan bahwa dirinya dan istrinya telah melakukan panggilan telepon dengan Harris. Dalam kesempatan itu, mereka berjanji akan berusaha keras mendukung Harris sampai menang.
"Kami mengatakan kepadanya bahwa kami pikir dia akan menjadi Presiden Amerika Serikat yang luar biasa, dan dia mendapat dukungan penuh dari kami," kata Obama, seperti dimuat
Associated Press.
Mantan ibu negara mengaku bangga dengan pencapaian Harris dan kemenangannya pada pemilu November mendatang akan menjadi peristiwa bersejarah.
"Saya bangga padamu. Ini akan menjadi bersejarah," kata Michelle kepada Harris.
Harris menyuarakan rasa terima kasihnya atas dukungan dan persahabatan mereka, berbicara melalui ponsel dan tersenyum.
"Terima kasih. Ini sangat berarti. Dan kita akan bersenang-senang dengan ini juga," kata Harris.
Obama pada awalnya tidak memberikan dukungan publik terhadap Harris. Padahal, Presiden AS Joe Biden dalam surat pengunduran dirinya menyatakan dukungan untuk wakilnya.
Setelah lebih dari satu dekade sejak terakhir kali terpilih, Obama, presiden kulit hitam pertama AS, masih menjadi salah satu tokoh paling populer di Partai Demokrat.
Dia dilaporkan pada awalnya menahan dukungan terbukanya, dan memilih untuk tidak mempengaruhi proses partai dalam menentukan calon pengganti Biden.
Harris yang berusia 59 tahun menjadi kandidat terdepan dalam nominasi pemilu Partai Demokrat setelah berminggu-minggu para anggota merasa ragu dengan kemampuan Biden.
Biden menampilkan performa buruk selama debat calon presiden pertama melawan pesaingnya Donald Trump. Hal ini yang memicu banyak pendukungnya mendesaknya untuk mundur.
Terlebih, dalam jajak pendapat, Trump sedikit lebih unggul dari Biden setelah insiden percobaan pembunuhan di Pennsylvania baru-baru ini.