Berita

Kamala Harris dan Barack Obama/Variety

Dunia

Obama dan Istri Resmi Dukung Kamala Harris

JUMAT, 26 JULI 2024 | 19:03 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dukungan untuk pencalonan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris sebagai nominasi Partai Demokrat terus berdatangan.

Baru-baru ini mantan Presiden AS Barack Obama dan istrinya Michelle menyatakan dukungan pada Harris melalui video berdurasi satu menit yang diunggahnya di platform X pada Jumat (26/7).

Obama menjelaskan bahwa dirinya dan istrinya telah melakukan panggilan telepon dengan Harris. Dalam kesempatan itu, mereka berjanji akan berusaha keras mendukung Harris sampai menang.

"Kami mengatakan kepadanya bahwa kami pikir dia akan menjadi Presiden Amerika Serikat yang luar biasa, dan dia mendapat dukungan penuh dari kami," kata Obama, seperti dimuat Associated Press.

Mantan ibu negara mengaku bangga dengan pencapaian Harris dan kemenangannya pada pemilu November mendatang akan menjadi peristiwa bersejarah.

"Saya bangga padamu. Ini akan menjadi bersejarah," kata Michelle kepada Harris.

Harris menyuarakan rasa terima kasihnya atas dukungan dan persahabatan mereka, berbicara melalui ponsel dan tersenyum.

"Terima kasih. Ini sangat berarti. Dan kita akan bersenang-senang dengan ini juga," kata Harris.

Obama pada awalnya tidak memberikan dukungan publik terhadap Harris. Padahal, Presiden AS Joe Biden dalam surat pengunduran dirinya menyatakan dukungan untuk wakilnya. 

Setelah lebih dari satu dekade sejak terakhir kali terpilih, Obama, presiden kulit hitam pertama AS, masih menjadi salah satu tokoh paling populer di Partai Demokrat.

Dia dilaporkan pada awalnya menahan dukungan terbukanya, dan memilih untuk tidak mempengaruhi proses partai dalam menentukan calon pengganti Biden.

Harris yang berusia 59 tahun menjadi kandidat terdepan dalam nominasi pemilu Partai Demokrat setelah berminggu-minggu para anggota merasa ragu dengan kemampuan Biden.

Biden menampilkan performa buruk selama debat calon presiden pertama melawan pesaingnya Donald Trump. Hal ini yang memicu banyak pendukungnya mendesaknya untuk mundur.

Terlebih, dalam jajak pendapat, Trump sedikit lebih unggul dari Biden setelah insiden percobaan pembunuhan di Pennsylvania baru-baru ini.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya