Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis

Airlangga: World Bank Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JUMAT, 26 JULI 2024 | 12:26 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil dengan kenaikan di atas 5 persen dan tingkat inflasi yang rendah mendapatkan apresiasi langsung dari World Bank.

Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai bertemu delegasi World Bank bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. 

"World Bank juga mengapresiasi program-program yang dilakukan oleh Pemerintah antara lain pengurangan kemiskinan dan juga program-program yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian termasuk dengan irigasi," ungkap Airlangga dikutip Jumat (26/7).


Dikatakan Airlangga, delegasi World Bank telah melihat secara langsung pendapatan petani yang meningkat dan juga irigasi berjalan dengan baik di Lombok.

"Tadi delegasi World Bank dari Lombok dan melihat bagaimana pendapatan petani meningkat dan juga irigasi berjalan dengan baik. Kemudian juga hasil daripada pertanian mendongkrak nilai tukar petani. World Bank juga mengapresiasi program stunting yang dilakukan oleh Indonesia,” tuturnya.

Melalui implementasi berbagai program tersebut, kata Airlangga, Presiden Jokowi juga telah melaporkan penurunan stunting rate di Indonesia menjadi 21 persen pada tahun 2023, dari 37 persen pada tahun 2013 lalu.

Selain itu, kepala negara itu juga melaporkan penurunan angka kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen pada tahun 2014 menjadi sebesar 0,8 persen per bulan Maret 2024. 

Selanjutnya, Jokowi juga menyampaikan rencana Indonesia untuk menjadi negara maju, dengan beberapa prioritas yang sudah dilakukan oleh Pemerintah seperti pembangunan infrastruktur untuk mendorong konektivitas, dan program hilirisasi.

Menurut Airlangga, seluruh laporan tersebut juga sangat diapresiasi oleh World Bank. 

Dalam pertemuan itu, Presiden Joko Widodo juga menyebutkan pentingnya menjaga ketahanan pangan dan green energy, karena Indonesia memiliki program terkait dengan energi bersih, antara lain hidrosolar geotermal. 

Menurut Airlangga, Presiden telah mengingatkan bahwa transisi energi perlu mementingkan harga yang affordable bagi masyarakat, oleh karena itu multiple source of energy dengan transmisi yang terkonektivitas antar pulau tentunya diharapkan bisa membuat harga bisa dinikmati oleh masyarakat.

“Nah, tentunya berbagai subsidi yang dilakukan oleh Pemerintah juga ke depan subsidi ini akan ditujukan kepada mereka yang berhak,” tegas Menko Airlangga.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya