Berita

Webinar Belajar Hak dan Tanggung Jawab di Dunia Digital/Ist

Tekno

Warganet Masih Miskin Pemahaman Hak dan Tanggung Jawab Digital

SELASA, 23 JULI 2024 | 14:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Komunikasi digital bukan hanya memudahkan orang untuk tetap terhubung satu sama lain, melainkan juga mempengaruhi cara kita membentuk dan memelihara hubungan pribadi. 

Yang perlu diingat komunikasi digital menimbulkan kekhawatiran atas privasi dan keamanan dengan informasi pribadi yang dibagikan dan disimpan secara online, serta risiko peretasan dan serangan dunia maya.

Dosen Universitas Paramadina Jakarta Septa Dinata mengatakan, komunikasi digital telah berdampak besar pada masyarakat. "Mulai dari cara kita bekerja dan belajar hingga cara kita mengkonsumsi dan membuat konten," katanya dalam webinar literasi digital yang digelar oleh Program Makin Cakap Digital bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Selasa (23/7).


"Dari 278 juta lebih penduduk Indonesia, terdapat 185 juta individu yang menggunakan internet dan 139 juta pengguna media sosial. Jumlah yang berlimpah. Mereka menghabiskan waktu rata-rata 7,5 jam per hari di internet. Sayangnya, mereka miskin pemahaman hak dan tanggung jawab saat berada di dunia digital,” terang Septa. 

Septa memaparkan, hak dan tanggung jawab di dunia digital itu meliputi hak untuk mengakses komputer dan perangkat elektronik lainnya, menggunakan konten digital, membuat dan membagikan media digital, menjaga privasi pribadi di komunitas digital, dan mengekspresikan ide dan pendapat dengan bebas.

Sedangkan tanggung jawabnya adalah menggunakan bahasa yang tepat saat berinteraksi dengan orang lain, menghormati pendapat dan ide orang lain, mematuhi semua undang-undang kekayaan intelektual media dan hak cipta, tidak membagikan karya orang lain tanpa izin. 

Selain itu, lanjutnya, mengikuti aturan dan perilaku di setiap situs atau komunitas digital di internet, melaporkan cyberbullying dan penggunaan sumber daya digital yang tidak pantas. 

Webinar bertajuk "Belajar Hak dan Tanggung Jawab di Dunia Digital" ini diikuti beberapa sekolah secara daring di Kabupaten Pasaman dan sekitarnya, yaitu SMAN 1 Padang Gelugur, SMA 3 Sumbar, SMAN 1 Bonjol, SMAN 1, SMAN 2 Lubuk Sikaping, SMAN 1 Mapat Tunggul, SMAN 1 Pasaman, SMAN 1 Ranah Batahan, SMAN 3 Lubuk Basung, SMAN 1 Koto Balingka, SMAN 1 Kinali, SMAN 1 Luhak Nan Duo, SMA 1 Talamau, SMAN 1 Rao Utara, SMAN 1 Tigo Nagari, dan SMAN 1 Sungai Aur Pasbar.

Dari perspektif berbeda, CEO PT Elok Prima Asia Erlan Primansyah menambahkan, pengguna digital memiliki hak merasa aman di dunia digital. Meski begitu, pemahaman terkait keamanan penggunaan platform di dunia digital perlu ditingkatkan.

"Misalnya, pengamanan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan digital, rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak," ujar Erlan Primansyah.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Sumatera Barat Efri Syahputra mengingatkan, jika digunakan dengan benar, media sosial dan teknologi digital akan menjadi berkah bagi peradaban manusia. 

"Media sosial dapat mempererat silaturahmi antar-keluarga yang berjauhan, memperluas jaringan pertemanan, media penyebaran informasi yang efektif, meningkatkan empati dan kepedulian sosial, serta menjadi media promosi dan bisnis. Yang penting jaga privasi, keamanan akun, hindari hoaks, sebar hal positif, dan sharing yang penting," tutup Efri Syahputra.

Webinar ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. 

Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya