Berita

Salah satu relawan asing yang terluka akibat serangan pemukim ilegal Israel/Net

Dunia

Brutal, Pemukim Israel Serang Relawan Asing di Tepi Barat

SELASA, 23 JULI 2024 | 10:35 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebuah kejadian tidak menyenangkan dialami sekelompok sukarelawan asing yang tengah membantu petani Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel.

Mengutip sumber lokal pada Selasa (22/7), para relawan dan warga Palestina yang ada di kota Qusra, di selatan Nablus mendapat serangan dari pemukim ilegal Israel.

"Serangan itu mengakibatkan warga Palestina terluka, dan beberapa relawan asing memerlukan rawat inap," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Haaretz.


David Hummel, seorang sukarelawan Jerman-Amerika yang tergabung dalam kelompok tersebut, mengatakan bahwa delapan sukarelawan asing, terutama dari AS, berada di kebun zaitun ketika mereka diserang oleh pemukim Israel.

Dia mengungkap bahwa saat itu kelompok penyerang datang dan mendorong para relawan ke jalan setapak. Kemudian menyerang dan memukul mereka dengan tongkat, pipa logam dan batu.

“Saya diserang di bagian kaki, lengan, dan juga rahang, dan itu sangat kejam," ujara Hummel.

Para sukarelawan tersebut berafiliasi dengan Gerakan Solidaritas Internasional, sebuah LSM pro-Palestina yang berdedikasi untuk memberikan dukungan bagi warga Palestina yang terancam oleh kekerasan pemukim di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut Wali Kota Qusra, Hani Odeh, dua perempuan termasuk di antara empat aktivis memerlukan perawatan medis. Mereka diangkut ke Rumah Sakit Rafidia di Nablus.

Lebih lanjut Odel melaporkan bahwa meskipun pasukan Israel tiba di lokasi kejadian, mereka tidak melakukan apapun bahkan tidak menghentikan serangan para pemukim.

"Mereka (tentara Israel) melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan para relawan asing dan petani Palestina," ungkapnya.

Serangan tersebut terjadi setelah Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan pada hari Jumat (19/7)bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina sejak tahun 1967 adalah melanggar hukum dan harus diakhiri.

Hampir 580 warga Palestina telah dibunuh oleh pemukim dan petugas keamanan Israel di Tepi Barat yang diduduki sejak perang Gaza meletus Oktober lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya