Berita

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Barack Obama/Net

Dunia

PEMILU AMERIKA SERIKAT

Obama Minta Biden Pertimbangkan Diri untuk Mundur

JUMAT, 19 JULI 2024 | 10:57 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Keraguan terhadap pencalonan Joe Biden tampak semakin jelas setelah mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyampaikan hal serupa. 

Mengutip laporan The Washington Post pada Jumat (19/7), Obama telah menemui Biden dan memberitahunya tentang potensi kekalahan Demokrat jika dia memaksakan diri untuk maju. 

Obama menyebut jalan menuju kemenangan melawan saingan Biden dari Partai Republik Donald Trump telah sangat berkurang dan hal ini mungkin berdampak pada pemilihan Kongres dan Senator lainnya. 

"Jalan Presiden Biden menuju kemenangan telah sangat berkurang dan presiden perlu secara serius mempertimbangkan kelayakan pencalonannya," ungkap laporan tersebut. 

Dalam percakapan dengan Biden, Obama menyoroti penurunan jajak pendapat presiden AS itu dengan Trump. Selain itu para donor juga semakin menjauh dari Biden. 

Namun, tim kampanye Biden dengan tegas membantah setiap tindakan yang dilakukannya untuk mundur dari pencalonan atau melakukan transisi untuk Wakil Presiden Kamala Harris, pasangannya.

"Dia (Biden) akan tetap mengikuti persaingan ini. Saya berbicara dengan presiden setiap hari," kata Wakil Manajer kampanye Biden-Harris, Quentin Fulks.  

Selain Obama, beberapa pemimpin senior Partai Demokrat yang berkuasa secara formal atau informal menyampaikan desakan yang sama kepada Biden. 

Seruan itu muncul setelah performa Biden yang buruk di debat pertama melawan Trump pada 27 Juni lalu. Dia tergagap dan beberapa kali melakukan pengulangan kata, kondisi itu semakin membuat pendukungnya ragu dia akan menang. 

Pria berusia 81 tahun itu pada Rabu (17/7) dinyatakan positif Covid-19 yang mengakibatkan seluruh agenda kampanyenya ditunda dan dirinya harus mengisolasi diri di rumahnya di Delaware. 

Di sisi lain, popularitas Donald Trump semakin melonjak setelah insiden penembakan yang melukai telinga kanannya di Pennsylvania Sabtu lalu (13/7).

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Anis Matta hingga Fahri Hamzah Hadir di Pelantikan Pengurus Partai Gelora 2024-2029

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:31

Fitur Investasi Emas Super Apps BRImo Catatkan Transaksi Rp279,8 miliar

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:48

Adian Napitupulu hingga Ahmad Basarah Merapat ke Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:35

Muslim LifeFair Bantu UMKM Kota Bekasi Naik Kelas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:28

AS Ancam Cabut Akses Ukraina ke Starlink jika Menolak Serahkan Mineral Berharga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 14:12

Kapolri Terbuka dengan Kritik, Termasuk dari Band Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:58

Himbara Catat Kinerja Solid di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:56

Mendagri: Kepala Daerah Bertanggung Jawab ke Rakyat, Bukan Partai

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:21

Jual Ribuan Konten Porno Anak Via Telegram, Pria Ini Diringkus Polisi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 13:11

Trump Guncang Pentagon, Pecat Jenderal Brown dan 5 Perwira Tinggi Sekaligus

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:36

Selengkapnya