Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pasar Asia-Pasifik Melemah Kamis Pagi Gara-ara Saham Chip Kompak Anjlok

KAMIS, 18 JULI 2024 | 09:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar Asia-Pasifik sebagian besar melemah Kamis pagi (18/7). 

Pelemahan ini disebabkan karena saham-saham terkait chip anjlok menyusul laporan pembatasan ekspor yang lebih ketat dari AS dan komentar mantan Presiden AS Donald Trump yang meningkatkan ketegangan geopolitik. 

Sebelumnya di penutupan Rabu Nasdaq Composite turun hampir 2.8 persen menjadi hari yang buruk sejak Desember 2022.


Indeks teknologi ini turun 2,77 persen menjadi berakhir pada 17.996,92 karena investor terus lebih memilih saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga dibandingkan saham-saham teknologi besar di tengah optimisme terhadap kemungkinan penurunan suku bunga menyusul kehati-hatian Ketua Fed Jerome Powell dalam mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Saham Tokyo Electron, yang memasok ke Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan, anjlok lebih dari 10 persen, sementara saham terkait chip lainnya seperti Advantest dan Organo masing-masing turun lebih dari 5 persen dan 2 persen.

Di Asia, investor mempertimbangkan data perdagangan terbaru Jepang.

Nikkei 225 Jepang turun lebih dari 2 persen, sedangkan Topix turun 1,13 persen.

Ekspor Jepang naik 5,4 persen (yoy) di Juni, turun tajam dari 13,5 persen di Mei. Impor tumbuh 3,2 persen (yoy) pada bulan lalu, turun dari 9,5 persen pada Mei. Ekspor dan impor masing-masing meleset dari ekspektasi Reuters sebesar 6,4 persen dan 9,3 persen.

Defisit perdagangan Jepang menyempit dari 1,2 triliun Yen, atau 7,7 miliar Dolar AS, menjadi 224 miliar Yen.

Kospi Korea Selatan merosot 1,27 persen, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq kehilangan 1,48 persem.

Indeks acuan Australia sedikit turun karena investor menunggu data ketenagakerjaan yang akan dirilis hari ini. 

Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di 17,685, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17,739.41.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya