Berita

Rosdiansyah/Istimewa

Publika

Pancasila untuk Gen Z

OLEH: ROSDIANSYAH
RABU, 17 JULI 2024 | 14:17 WIB

PANCASILA dilahirkan oleh generasi Pre-Boomer. Generasi yang lahir sebelum 1945. Generasi produk pendidikan masa kolonial. Generasi yang menyerap berbagai pandangan serta filosofi dunia melalui literatur yang mereka baca dalam bahasa Belanda. Itu fakta sejarah. Jangan dipungkiri, apalagi dibantah.

Ketika generasi baby boomer (lahir antara 1946-1964) hadir, generasi pre-boomer yang melahirkan Pancasila masih digdaya. Mereka menafsirkan Pancasila untuk menghadapi situasi geopolitik dan proses dekolonisasi.

Generasi baby boomer tak punya kuasa menafsirkan Pancasila. Mereka hanya menjadi konsumen penafsiran. Sebab, tafsir terhadap Pancasila seluruhnya berada di tangan generasi pre-boomer.

Lalu, muncul Gen X, yang lahir pada 1965-1980. Generasi ini pun menjadi konsumen penafsiran rezim terhadap Pancasila. Rezim lebih melihat ke dalam (inward looking), yang berbeda dari rezim sebelumnya, yang lebih suka melihat ke luar (outward looking). 

Gen X wajib mengikuti berbagai kegiatan indoktrinasi nilai-nilai Pancasila sesuai tafsir rezim. Sederhananya, menolak ikut indoktrinasi, maka siap-siap dituding tak Pancasilais.

Masuk ke era generasi milenial (1981-1996), mulai terjadi peralihan tema. Arus deras globalisasi menjadi tema utama. Generasi ini transisi dari era analog ke era digital. Topik HAM, demokratisasi, nilai universal, partisipatoris, keterbukaan, fleksibilitas kerja, inovasi serta melawan hirarki, seluruhnya hangat diperbincangkan. 

Perbincangan topik-topik itu menghiasi keseharian. Perbincangan tentang nilai-nilai Pancasila selalu dikonfrontasikan pada topik-topik tersebut.

Tibalah kini Pancasila menghadapi Generasi Z (1997-2012). Mereka generasi digital native. Tumbuh-kembang saat kemudahan digital di mana-mana. Generasi ini berkarakter suka berkolaborasi, fleksibel, berorientasi pada prestasi diri, suka tantangan, termotivasi oleh pencapaian, suka mencari cara baru dalam menyelesaikan masalah, tech savvy (mahir teknologi), suka mengumbar privasi, mandiri, toleran, suka berkomunikasi secara maya serta berambisi.

Pancasila menghadapi generasi itu saat ini. Generasi berjuluk digital native. Mereka mempunyai dua kegiatan, nyata dan maya. Mereka merasa dekat pada siapapun yang hadir di dunia maya. Sebaliknya, bisa merasa jauh saat di dunia nyata. Mereka membangun kosa kata khas yang menunjukkan kedekatan. 

Bagi mereka, nilai itu ada dalam keseharian, bukan dalam indoktrinasi. Apa yang tertulis di dalam sila-sila Pancasila sepertinya perlu diterjemahkan dalam keseharian Gen Z. Misalnya, kolaborasi yang disuka Gen Z punya rujukan pada semangat kegotong-royongan Pancasila.

Penulis adalah Periset di Surabaya

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya