Berita

Pesisir pantai Wabula, Buton, Sulawesi Tenggara/Ist

Nusantara

Bangun Kesadaran Maritim Lewat Kemah Konservasi

RABU, 17 JULI 2024 | 13:16 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, laut sebagai salah satu sumber protein hewani kini makin terancam. Selain karena untuk memenuhi kebutuhan protein, laut terus mengalami eksploitasi melalui penangkapan ikan secara massif. 

Upaya untuk memperluas kawasan konservasi merupakan  salah satu ikhtiar pemerintah Indonesia untuk mempertahankan ekosistem penting terutama terumbu karang, lamun dan mangrove sebagai tempat memijah dan berkembang biak ikan. 

Saat ini hampir 30 juta ha kawasan konservasi yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 


Di luar itu, terdapat kawasan lindung yang secara turun temurun dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat terutama oleh komunitas Masyarakat Hukum Adat (MHA). 

Salah satu MHA yang telah mendapat pengakuan pemerintah adalah MHA Wabula di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Koordinator Program Destructive Fishing Watch (DFW)-Indonesia, Nasruddin mengatakan bahwa pihaknya dalam tiga tahun ini secara intensif melakukan pendampingan kepada MHA Wabula. 

“Pendampingan yang kami lakukan dalam rangka memperkuat kapasitas masyarakat Wabula dan sekitarnya dalam mengelola perikanan skala kecil,” kata Nasruddin dalam keterangannya kepada redaksi, Rabu (17/7). 

Selain itu, DFW juga melakukan upaya penyadaran masyarakat melalui kampanye dan Kemah Konservasi.

“Kegiatan Kemah Konservasi diselenggarakan untuk mempromosikan dan memperkenalkan nilai-nilai konservasi laut berbasis masyarakat adat kepada generasi muda di se-pulau Buton,” jelas Nasruddin. 

Sambung dia, kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 19-21 Juli 2024 dan akan diikuti oleh 400 orang peserta. 

“Dalam rangkaian Kemah Konservasi akan dilakukan talk show tentang konservasi laut, tinjauan lapangan lokasi Kaombo dan situs sejarah, serta simulasi penanganan biota langkah,” bebernya. 

Dia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan program kolaborasi antara DFW Indonesia, Burung Indonesia, Pemerintah Kabupaten Buton dan komunitas penggiat budaya dan lingkungan yang ada di Pulau Buton

Selain itu dalam event ini akan ditampilkan beberapa aksi budaya, kerajinan tangan dan produk masyarakat Wabula. 

“Kemah ini ingin memberi pesan bahwa kegiatan konservasi sejalan dengan upaya pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata sehingga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Nasruddin.

Sementara itu, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Mohamad Abdi mendukung dan mengapresiasi kegiatan Kemah Konservasi. 

“Inisiatif ini sejalan dengan program ekonomi biru KKP yaitu pengelolaan kawasan konservasi laut,” kata Abdi. 

Dirinya berharap dengan kegiatan ini akan menumbuhkan kesadaran generasi muda tentang manfaat ekonomi, lingkungan dan sosial dari keberadaan ekosistem kelautan. 

“Penting untuk terus mengkampanyekan peran dan fungsi strategis laut kepada generasi muda agar spirit kelautan terus tumbuh dan berkembang dan meyakini bahwa laut adalah masa depan bangsa,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya