Berita

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN, Arief Poyuono/RMOL

Politik

Bela Prabowo, Poyuono: Buat Apa Bikin Kereta Cepat Kalau Ekonomi Sulit

SELASA, 16 JULI 2024 | 16:00 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keamanan wajib menjadi prioritas utama bagi seorang Presiden dalam menakhodai sebuah negara.

Keamanan negara perlu diwaspadai tidak hanya berdasarkan ancaman negara luar, melainkan fondasi bangsa itu sendiri. Salah satunya fondasi dari sisi ekonomi.

Demikian antara lain pandangan Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN, Arief Poyuono dalam merespons gagasan Presiden terpilih, Prabowo Subianto soal pentingnya keamanan negara dibanding masifnya proyek infrastruktur.

"Ya buat apa bangun kereta cepat, waduk dan lain-lain kalau kita harus tambah utang lagi nantinya. Sehingga keselamatan, keamanan negara dan rakyat bisa terganggu," kata Arief Poyuono mengamini pernyataan Prabowo, Selasa (16/7).

Ada alasan mendasar mengapa pembangunan infrastruktur bisa memicu potensi keselamatan sebuah negara.

Di Indonesia, pembangunan infrastruktur era Presiden Joko Widodo memang cukup masif. Namun tak bisa dipungkiri, proyek-proyek ini banyak menggunakan utang dari pihak asing.

Utang inilah yang bisa mengancam keberlangsungan sebuah negara. Dengan bertambahnya utang, maka yang akan menjadi korbannya adalah rakyat.

Pemerintah dituntut mengambil kebijakan demi menutupi utang negara. Bahkan pada praktinya saat ini, pemerintah baru mampu meringankan bunga utang.

"Akibat utang, bunga bank, pajak harus naik dan nilai kurs Rupiah makin lemah. Dampaknya, harga-harga barang akan naik juga, belum lagi inflasi tinggi yang bisa menyebabkan sektor usaha lesu. Akhirnya terjadi PHK dan kesulitan ekonomi," pungkasnya.

Baru-baru ini, Prabowo menyentil proyek-proyek infrastruktur yang sudah dan sedang direalisasikan pemerintah saat ini. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo menegaskan pembangunan infrastruktur dalam menunjang pemerataan ekonomi perlu beriringan dengan keamanan.

"Untuk apa kita bangun gedung, pelabuhan, bandara, kereta api cepat, jalan raya, waduk, kalau negara ini tidak utuh, tidak aman, tidak terlindungi?" kata Prabowo, Sabtu (13/7).

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya