Berita

Donald Trump/Net

Bisnis

Darah Trump Tak Merahkan Bursa Saham, IHSG dan Rupiah Aman Terkendali

SENIN, 15 JULI 2024 | 08:11 WIB | OLEH: ADE MULYANA

Kisruh di pentas politik Amerika Serikat memasuki situasi janggal. Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump mengalami percobaan pembunuhan saat melakukan kampanye, Minggu 14 Juli kemarin. Trump mengalami luka hingga membuat darahnya memerahkan sebagian wajah usai terkena tembakan.

Dengan cepat reaksi simpati datang dari berbagai pihak, baik dari domestik seperti Presiden Joe Biden yang juga rivalnya, maupun dari pemimpin berbagai belahan dunia. Kontestasi perpolitikan AS yang selama ini dinilai sebagai kampium demokrasi dunia seakan sedang mendapatkan ujian penting.

Namun laporan dari merahnya darah Trump terlihat masih belum memberikan imbas yang cukup bagi bursa saham global untuk berbalik melakukan koreksi signifikan usai membukukan rekor mengesankan pekan lalu.

Pantauan terkini dari sesi perdagangan Saham masih memperlihatkan gerak indeks Wall Street yang mencoba bertahan positif di pasar spot. Situasi yang tak jauh berbeda juga dilaporkan terjadi di sesi pembukaan perdagangan awal pekan ini di Asia.

Laporan lebih jauh menyebutkan sikap investor yang kini cenderung untuk menantikan rilis kinerja kuartalan sejumlah emiten untuk menentukan langkah investasinya. Sentimen merahnya darah Trump dengan demikian tertutup oleh sentimen dan ekspektasi kinerja kuartalan.

Investor di pasar global juga disebut masih menantikan pernyataan terkini dari pimpinan The Fed, Jerome Powell yang akan dirilis malam nanti jam 23.00 WIB. Sinyal lebih jelas terkait besaran dan jadwal penurunan suku bunga oleh The Fed masih sangat dinantikan pelaku pasar.

Sementara dari jalannya sesi perdagangan di Asia pagi Ini, Senin 15 Juli 2024 dilaporkan, gerak Indeks yang beranjak hijau. Bursa Saham Jepang dilaporkan libur pada sesi pembukaan pekan ini setelah terjungkal koreksi brutal dalam menutup sesi perdagangan akhir pekan lalu.

Indeks KOSPI (Korea Selatan) yang mengalami koreksi tajam di penutupan pekan lalu terpantau Masih berupaya menginjak zona penguatan. Indeks KOSPI terpantau Masih bergulat dengan menurun sangat tipis 0,08 persen di 2.854,79, dan Indeks ASX 200 (Australia) yang melambung tajam 0,85 persen di 8.027,3. Gerak hijau Indeks di Asia pagi Ini, tak lepas dari sentimen positif dari sesi penutupan perdagangan di Wall Street akhir pekan lalu yang mengesankan.

Indeks DJIA melonjak 0,62 persen di 40.000,9 dalam menutup pekan lalu, yang sekaligus menjadi rekor tertingginya sepanjang sejarah. Sementara Indeks S&P 500 naik 0,55 persen di 5.615,35, dan Indeks Nasdaq yang naik 0,63 persen untuk menutup di 18.398,44. Pantauan terkini juga mperlihatkan, sikap investor yang masih optimis menjelang pembukaan perdagangan Wall street malam nanti.

Dengan latar yang masih dihinggapi optimisme, sesi perdagangan Saham di Bursa Saham Indonesia yang akan dibuka beberapa menit ke depan diyakini Masih aman alias terkendali. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan mampu bertahan di zona hijau dalam menjalani sesi awal pekan ini.

Sentimen domestik bagi IHSG masih belum tersedia awal pekan ini, kecuali kabar dari perpolitikan yang menyebut akan dibentuknya kembali Dewan Pertimbangan Agung. Namun sentimen Ini diyakini takkan memberikan dampak signifikan bagi jalannya sesi perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

Situasi tak jauh berbeda juga diperkirakan terjadi di pasar uang. Nilai tukar Rupiah yang mampu membukukan penguatan mengesankan di sepanjang sesi perdagangan pekan lalu, diyakini masih memiliki peluang untuk melanjutkan gerak positifnya. Sebagai catatan, Rupiah di sesi perdagangan penutupan pekan lalu yang ditransaksikan di kisaran Rp 16.135 per Dolar AS. Tinjauan teknikal tim riset rmol.id sebelumnya menunjukkan, Rupiah yang kini mulai berpeluang menundukkan Dolar AS di bawah kisaran Rp 16.000.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Uni Eropa Ancam Balas AS Kalau Terapkan Tarif Baru untuk Baja dan Aluminium

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:31

Guyuran Hujan Tak Halangi Prabowo Sambut Erdogan di Halim

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:26

Pagar Laut Bekasi Akhirnya Dibongkar

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:22

BREN-CUAN Prajogo Rontok Lagi, IHSG Ambruk di 6.531

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:21

Ini Alasan Komisi II DPR Gelar Rapat Tertutup dengan DKPP

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:13

Dilibas AI, Tingkat Pengangguran di Sektor Teknologi AS Melonjak Drastis

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:55

Prabowo Jangan Boros soal Kebijakan Efisiensi Anggaran Sebab Kawannya Setan

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:45

Legislator PDIP Heran Baleg Minta Pemerintah Buru-buru Kirim DIM RUU Minerba

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:41

Prabowocare Ubah Kebiasaan Lama dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:30

Tim U-20 Indonesia Matangkan Game Plan Jelang Hadapi Iran

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:25

Selengkapnya