Berita

Unilever/Net

Bisnis

Unilever Bakal PHK 3.200 Karyawan di Eropa

SABTU, 13 JULI 2024 | 15:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan konsumen raksasa asal Inggris, Unilever, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya di Eropa sebagai bagian dari upaya efisiensi bisnis. 

Seperti dikutip dari Financial Times, Sabtu (13/7) langkah ini merupakan strategi CEO Unilever, Hein Schumacher yang tengah berupaya  mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.

Menurut juru bicara Unilever, pihaknya akan memulai proses konsultasi dengan karyawan yang mungkin terdampak dalam beberapa minggu ke depan. 


"Kami saat ini dan beberapa minggu ke depan akan mulai menggelar proses konsultasi dengan pegawai yang mungkin terdampak dari rencana perubahan tersebut," katanya.

Di Eropa, perusahaan berencana mengurangi hingga 3.200 karyawan hingga akhir 2025. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi global Unilever yang diumumkan pada Maret 2024, di mana perusahaan berencana mengurangi total 7.500 karyawan di seluruh dunia. 

"Jumlah pekerjaan yang terdampak di Eropa dari saat ini hingga tahun 2025 berada di rentang 3.000-3.200 pekerjaan," ujar Chief Human Resources Officer Unilever, Constantina Tribou.

Hein Schumacher, yang telah menjabat sebagai CEO sejak pertengahan tahun lalu, pertama kali mengumumkan rencana PHK ini pada Oktober 2023 sebagai upaya untuk memberikan kepercayaan kepada investor atas masa depan bisnis Unilever.

Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, kinerja Unilever terus mengalami tekanan. Hal ini salah satunya terjadi karena maraknya gerakan boikot yang diserukan masyarakat dunia terhadap produk yang diduga berafiliasi dengan Israel.

Untuk itu, Hein berencana untuk menyederhanakan bisnisnya sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya