Berita

Sekretaris Jenderal Barisan Merah Putih, Ali Kabiay/Ist

Politik

Persatuan dan Kesatuan Penting untuk Menarik Investor di Papua

JUMAT, 12 JULI 2024 | 13:04 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Masyarakat didorong merawat persatuan dan kesatuan untuk iklim investasi. Jika keamanan di suatu daerah atau wilayah sangat baik, tentu akan mendatangkan investor untuk menanamkan modal sehingga berimplikasi positif bagi masyarakat setempat.

Demikian disampaikan tokoh muda Papua, Ali Kabiay saat webinar bertajuk ‘Papua tanah Damai: Mengokohkan Rasa Sebangsa dan Mewujudkan Nir Kekerasan’ yang dikutip dari akun YoTube INC TV pada Jumat (12/7).

“Salah satu faktor yang kami lihat sangat penting untuk mendukung keberlangsungan yang baik di Tanah Papua adalah bagaimana kita mendukung faktor keamanan,” kata Ali.

Ali mengatakan, keamanan sangat penting untuk menunjang berbagai sektor yang ada, termasuk investasi yang akan masuk ke Papua. Dia mencontohkan beberapa negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Inggris, bahkan Singapura, mereka mampu menjaga keamanannya sehingga iklim investasi di sana sangat baik.

“Negara-negara ini bisa maju dengan pesat karena mereka mengedepankan sektor keamanan, sehingga begitu wilayahnya aman maka dengan sendiri sektor ekonomi, sektor pendidikan, budaya, investasi dan daya beli bisa berkembang dengan sendirinya,” kata Ali yang juga Sekretaris Jenderal Barisan Merah Putih ini.

Menurut Ali, apabila suatu wilayah tidak aman tentu berdampak buruk bagi masyarakat itu sendiri. Mulai dari aktivitas masyarakat terhambat, sektor pendidikan terganggu, daya beli berkurang dan investasi ogah masuk, sehingga bisa menghambat pembangunan di Papua.

Sementara itu tokoh senior Papua Barat, Ismail Sirfefa menegaskan, nirkekerasan adalah cara terbaik untuk mewujudkan perdamaian dari suatu konflik atau pertikaian. 

“Perlu adanya tata kelola penyelesaian konflik yang terpadu untuk perdamaian Papua, Musyawarah, dialog, karena itu silaturahmi harus dijadikan sebagai media interaksi perdamaian dalam pertikaian atau konflik sosial,” kata Ismail yang merupakan tokoh Adat Kuri Wamesa Papua Barat ini.

Sedangkan Dekan Fakultas Islam Unusia Jakarta, Ahmad Suaedy mengatakan, keberagaman suku dan budaya yang ada di Tanah Papua. Dia menyebut, umlahnya mencapai 261 suku dengan 326 bahasa, dan angka ini belum termasuk suku para pendatang.

“Mereka juga cukup beragam dalam merespon tentang sistem kepemimpinan yang tergantung karakteristik dan budaya mereka,” kata Suaedy.




Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya